Begini Sulitnya Mencari Kerja di Karawang

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Kamis, 28 Agustus 2025 | 20:00 WIB
Sulitnya mencari kerja di Karawang (Foto/Pixabay)
Sulitnya mencari kerja di Karawang (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Ribuan hektare zona dan kawasan industri berdiri megah di sekitar Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menjadi rumah bagi perusahaan otomotif, elektronik, hingga manufaktur kelas dunia.

Pertumbuhan industri seperti itu, tentu saja, membangkitkan harapan besar bagi masyarakat untuk lebih mudah mendapatkan pekerjaan di pabrik-pabrik. Kawasan industri, bagi masyarakat, secara otomatis menjadi aktivitas perekonomian dan bakal membutuhkan tenaga kerja yang banyak.

Namun deru debu dan hiruk pikuk ratusan mesin pabrik yang berputar di wilayah Karawang ternyata menyimpan tanya dan rintihan tersembunyi bagi sebagian masyarakat setempat. Penciptaan lapangan kerja yang tampak megah dan sibuk itu belum terbuka luas bagi tenaga kerja lokal.

Deni, salah seorang warga Kecamatan Klari, terlihat tidak henti-henti memainkan telepon selulernya untuk mencari informasi lowongan kerja saat ditemui di sebuah warung sederhana di sekitar tempat tinggalnya.

Ia merupakan sosok pemburu lowongan kerja, lulusan salah satu SMK di wilayah Karawang setahun lalu. Dia masih memburu lowongan kerja di pabrik-pabrik.

Jangan ditanya berapa kali ia mengirimkan surat lamaran pekerjaan ke pabrik. Sudah berkali-kali.

Pengalaman yang dialami Dedi hanya contoh kecil dari perjuangan warga lokal menjemput harapan agar dapat bekerja di pabrik yang berada di daerahnya. Sebab pesatnya pertumbuhan industri berdampak terhadap pesatnya persaingan untuk bekerja di pabrik.

Jika ditarik secara umum, banyak anak muda yang senasib dengan Dedi, sang pemburu lowongan kerja di wilayah Karawang. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, tingkat pengangguran terbuka di Karawang pada 2024 mencapai 8,04 persen, yang didominasi lulusan SMA dan SMK.

Karawang memang tidak bisa dipisahkan dari geliat industri nasional. Sebab hampir semua jenis perusahaan besar memiliki pabrik di wilayah Karawang.

Data Badan Koordinasi Penanaman Modal memperlihatkan, sepanjang 2024 investasi di Karawang mencapai Rp 68 triliun, naik drastis dibanding tahun 2023 yang berada di angka Rp 42,1 triliun.

Namun, angka investasi yang fantastis itu ternyata tidak berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja yang terserap.

Data Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Karawang menunjukkan bahwa pada semester pertama 2022 tenaga kerja yang terserap hanya 4.524 orang. Kemudian pada triwulan III 2023, dari 1.934 proyek investasi, hanya 4.314 serapan tenaga kerjanya.

Kemudian selama Januari hingga Juni 2025, jumlah investasi penanaman modal dalam negeri dan penanaman modal asing yang masuk ke wilayah Karawang mencapai Rp 30,24 triliun

Dalam konteks wilayah Jawa Barat, pencapaian investasi tersebut berada di urutan kedua setelah Kabupaten Bekasi yang menembus angka Rp 40 triliun.

Namun meski capaian investasi di Karawang sepanjang Januari hingga Juni 2025 berada di urutan kedua setelah Kabupaten Bekasi, itu tidak sebanding dengan realisasi penyerapan tenaga kerja.

Serapan tenaga kerja di Karawang sepanjang Januari-Juni 2025 hanya mencapai 12.209 orang, atau berada di bawah Kota/Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor.

Menurut Disnakertrans Karawang, tidak sebandingnya nilai investasi yang masuk dengan jumlah serapan tenaga kerja itu karena sebagian besar perusahaan yang masuk ke Karawang merupakan investasi padat modal, bukan padat karya. Jadi kebanyakan perusahaan mengandalkan mesin dan teknologi canggih, sehingga serapan tenaga kerjanya relatif kecil.

Menyadari hal tersebut, Pemerintah Kabupaten Karawang tidak tinggal diam. Pemerintah daerah berusaha keras menjembatani lulusan sekolah dengan kebutuhan industri. Sejumlah langkah dilakukan, di antaranya melakukan program link and match pendidikan vokasi, job fair rutin, hingga pelatihan kerja melalui Balai Latihan Kerja.

Selain itu, juga digulirkan platform Info Loker khusus bagi warga lokal Karawang, yang memuat ribuan lowongan kerja resmi dari perusahaan. Hingga pertengahan 2024, platform ini sudah menyalurkan lebih dari 13 ribu pencari kerja ke berbagai industri.

Sekretaris Daerah Jabar Herman Suryatman menyampaikan uji coba penerapan platform digital di bidang ketenagakerjaan diterapkan agar data pencari kerja dan lowongan kerja yang disediakan perusahaan bisa diakses secara digital.

Menurut dia, Karawang dipilih menjadi daerah untuk uji coba platform digital ketenagakerjaan karena daerah itu merupakan salah satu kawasan yang dikenal sebagai daerah industri. Di sana banyak berdiri perusahaan dan kawasan industri.

Dengan adanya platform digital ketenagakerjaan tersebut, para pencari kerja hanya memasukkan data pribadi ke dalam platform tersebut. Begitu juga perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja, tinggal memasukkan data di platform tersebut.

Dengan demikian, antara pencari kerja dan perusahaan yang membuka lowongan kerja bisa berteman secara digital di platform itu.

Karawang kini memang sedang menanggung beban status daerah industri. Sementara warga lokal masih merasa kesulitan mendapatkan pekerjaan.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: