Gerindra Akui Pembicaraan Jatah Kursi Menteri untuk Partai Pendukung Telah Dibahas

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 22 Mei 2024 | 16:19 WIB
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Partai Amanat Nasional (PAN) berharap mendapatkan lebih dari empat kursi menteri pada pemerintahan Prabowo-Gibran. PAN beralasan sebagai partai paling loyal mendukung Prabowo Subianto sejak Pemilu 2024.

Menanggapi hal itu, Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengakui memang sudah ada pembicaraan mengenai jatah kursi menteri untuk partai-partai pendukung Prabowo-Gibran.

"Ya pembicaraan tentang itu dari partai-partai pendukung sudah mulai ada," kata Muzani di DPR, Jakarta, Rabu (22/5/2024).

Muzani mengaku belum tahu bagaimana pembagian jatah kursi menteri tersebut. Yang tahu adalah Presiden terpilih Prabowo Subianto dengan para ketua umum partai.

"Tapi tentang jumlah saya terus terang tidak mengikuti, itu sepenuhnya hak, itu sepenuhnya pembicaraan antara Ketum partai koalisi dengan presiden terpilih saya belum intip pembicaraan itu," kata wakil ketua MPR ini.

Sebelumnya, Ketua DPP PAN Saleh Daulay meyakini PAN bisa mendapatkan lebih dari empat jatah kursi menteri di pemerintahan Prabowo-Gibran. Saleh yakin karena PAN konsisten mendukung pencalonan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden.

"Anggapannya dianggap doa, saya yakin lebih dari 4 justru. Ya kan, namanya doa," kata Saleh kepada wartawan, dikutip Rabu (22/5/2024).

Saleh mengatakan, PAN sudah tiga pemilu mendukung Prabowo. Dua kali, PAN tidak dapat apapun dan berada di luar pemerintahan.

Karena loyalitas itu, PAN yakin Prabowo akan mempertimbangkan memberikan kursi lebih kepada partai berlambang matahari ini.

"Kita dua periode kosong loh nggak dapat apa-apa mendukung, kita berada di luar pemerintahan. Kemudian kita kan konsisten nih, paling loyal dengan Pak Prabowo, dan Pak Prabowo kemungkinan besar sangat memperhatikan hal hal seperti ini gitu," katanya.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: