Menlu Retno Puji Slovenia yang Akui Palestina sebagai Negara

Oleh: Harits Tryan Akhmad
Sabtu, 29 Juni 2024 | 00:03 WIB
Menlu Retno (kiri) bertemu dengan Menlu Slovenia, Tanja Fajon. (Foto/Kemenlu)
Menlu Retno (kiri) bertemu dengan Menlu Slovenia, Tanja Fajon. (Foto/Kemenlu)

BeritaNasional.com - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Slovenia, Tanja Fajon, di Ljubljana, Slovenia (26/6/2024). Keduanya membahas isu Palestina dan peningkatan kerja sama bilateral, utamanya kerja sama ekonomi.

Menlu Retno menyampaikan apresiasi kepada Slovenia atas keputusan untuk mengakui Negara Palestina pada 4 Juni yang lalu. Slovenia menjadi negara anggota PBB ke-145 dan negara anggota Uni Eropa ke-10 yang mengakui Palestina. 

Lebih lanjut, Menlu RI mengapresiasi konsistensi Slovenia mendukung Palestina. Slovenia secara konsisten menyerukan pentingnya gencatan senjata dan pentingnya kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan, dengan mendukung kerja UNRWA.

Sama seperti Indonesia, Slovenia telah menambah bantuannya kepada UNRWA. Selain itu, Slovenia saat ini duduk sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, dan dalam voting mengenai Palestina, Slovenia selalu mendukung dan memberikan vote YES. Dukungan lain diberikan melalui advisory opinion di ICJ,  satu dari sedikit negara anggota Uni Eropa yang mengambil langkah ini. Indonesia juga telah memberikan advisory opinion, baik tertulis maupun oral di depan ICJ.

“Saya sangat apresiasi bahwa Slovenia telah memutuskan untuk berada pada sisi sejarah yang benar. Hal ini menunjukkan kepemimpinan dan konsistensi Slovenia dalam menghormati hukum internasional dan Piagam PBB, termasuk untuk isu Palestina," ujar Menlu Retno dikutip Jumat (28/6/2024)

Kedua, kata Retno, kedua pihak sepakat untuk bekerja sama untuk terus mengupayakan perdamaian dan memperjuangkan hak-hak Palestina.

Di bidang ekonomi, kedua Menlu sepakat meningkatkan kerja sama perdagangan dan investasi antar kedua negara. Tren perdagangan dan investasi antara kedua negara tercatat terus alami peningkatan. Sejauh ini, Indonesia menikmati surplus perdagangan dari Slovenia, utamanya dari ekspor batu bara. 

Keduanya juga membahas upaya diversifikasi perdagangan, termasuk di luar commodity-based, seperti kertas, alas kaki, fiber buatan, mesin elektronik, apparel, plastik, buku cetak, kapas, dan kendaraan bermotor.

Secara khusus, Menlu RI menyampaikan bahwa walaupun jumlah penduduknya tergolong kecil, namun Slovenia memiliki pelabuhan Koper yang dapat dijadikan pelabuhan alternatif bagi masuknya barang Indonesia ke Eropa Tengah dan Timur. Pengusaha-pengusaha Indonesia juga mulai melakukan kontak bisnis dengan Slovenia. Menlu RI mengundang pelaku bisnis Slovenia untuk berpartisipasi dalam 2nd Indonesia-Europe Business Forum (IEBF) di Jakarta, yang akan digelar pada 7-8 Oktober mendatang, dan juga kegiatan  Trade Expo Indonesia (TEI) pada 9-12 Oktober. 

Kedua Menlu juga membahas upaya-upaya untuk mempercepat perundingan Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership (Indonesia-EU CEPA) karena akan membuka pintu yang lebih lebar bagi upaya peningkatan hubungan perdagangan dan investasi. 

Kunjungan Menlu Retno ini merupakan kunjungan pertama oleh seorang Menlu RI ke Slovenia dalam 21 tahun terakhir. Sebelumnya, Menlu Hassan Wirajuda berkunjung pada tahun 2003. Menlu Fajon mengunjungi Indonesia di bulan Mei 2023, sedangkan kunjungan Menlu Slovenia ke Indonesia sebelumnya adalah di tahun 2006.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: