Demi Privasi 40 Persen Pengguna Andalkan Mode Incognito, Apakah Efektif?

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 05 Agustus 2024 | 11:42 WIB
Ilustrasi keamanan siber. (BeritaNasional/Doc. Kaspersky)
Ilustrasi keamanan siber. (BeritaNasional/Doc. Kaspersky)

BeritaNasional.com -  Laporan berjudul ‘Excitement, Superstition and Great Insecurity – How Global Consumers Engage with the Digital World’ mengungkapkan pandangan kontroversial di kalangan pengguna terkait perlindungan informasi pribadi mereka.

Contohnya, 49 persen responden percaya bahwa menutup webcam perangkat digital dapat menjaga privasi mereka. Di sisi lain, 40 persen meyakini bahwa mode penyamaran internet (incognito) mampu melindungi aktivitas online.

Angka-angka ini menunjukkan bahwa membedakan antara yang aman dan tidak aman masih menjadi tantangan besar.

Anna Larkina, Analis Konten Web Kaspersky seperti dikutip dalma keteranganya, Senin (5/8/2024), menyatakan, penelitian ini menyoroti pentingnya pendekatan yang informatif terhadap keamanan siber dan privasi digital.

"Untuk memastikan keselamatan dan perlindungan, penting untuk mengadopsi pola pikir kritis dan hanya mengandalkan sumber serta fakta yang terverifikasi. Ini berarti mengabaikan teknik dan mitos yang belum terbukti. Selain itu, penerapan solusi keamanan komprehensif yang menawarkan perlindungan menyeluruh terhadap berbagai ancaman dan risiko sangatlah penting,” ucap Anna 

Meskipun pengguna telah lama menggunakan perangkat digital dan mengakui pentingnya keamanan siber, membedakan antara yang aman dan tidak masih sulit dilakukan.

Survei terbaru dari Kaspersky ini menunjukkan bahwa pengguna seringkali memiliki kebiasaan dan sikap yang kontradiktif terhadap privasi digital. Di satu sisi, 49 persen dari mereka percaya bahwa menutup webcam adalah langkah yang efektif untuk melindungi privasi.

Namun, hampir setengah dari responden (44 persen) juga terlibat dalam bermain gim mini daring dan mengikuti tes tanpa menyadari bahwa mereka mengirimkan data pribadi kepada sumber yang tidak terpercaya dan memposting hasilnya di media sosial, yang melibatkan teman-teman mereka dalam pembagian data yang tidak aman.

Sekitar separuh pengguna merasa khawatir bahwa asisten suara mungkin terus-menerus mendengarkan dan mengumpulkan informasi pribadi mereka. Sebagai antisipasi, hampir sepertiga responden (28 persen) terpaksa mematikan perangkat mereka atau mengaktifkan mode pesawat selama percakapan pribadi yang penting.

Di sisi lain, 40 persen pengguna secara keliru percaya bahwa mode penyamaran membuat mereka sepenuhnya anonim saat online. Selain itu, 24 persen dari mereka bersedia mengeklik tautan yang tidak dikenal di pesan, yang dapat membahayakan keamanan mereka.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: