Lirik dan Makna Lagu EPILOG – The Kulums, Soundtrack Film Arwah yang Penuh Luka dan Harapan

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 25 Juli 2025 | 02:04 WIB
Grup musik alternatif The Kulums. (Foto/doc. The Kulums)
Grup musik alternatif The Kulums. (Foto/doc. The Kulums)

BeritaNasional.com -  Single ketiga grup musik alternatif The Kulums berjudul “EPILOG” yang rilis pada 15 Juni 2025 di kanal YouTube resmi mereka menarik untuk disimak.

“EPILOG” secara tematis selaras dengan nuansa emosional film Arwah, yang bercerita tentang empat saudara yang pulang ke kampung halaman dan mengalami kecelakaan saat perjalanan ke air terjun.

Usai insiden itu, mereka dihantui oleh adik bungsu mereka, Sofi, yang tampaknya ingin menyampaikan pesan dari balik kematian. Film ini dibintangi oleh Sarah Beatrix, Joshua Suherman, Annete Edoarda, Naura Hakim, Irsyadillah, serta aktor senior Egi Fredly dan Roweina Umboh.

Gimana penasaran dengan lirik lagunya? Simak ulasannya berikut ini:

Lirik Lagu EPILOG - The Kulums

Saat kita luangkan, waktu bersama

hari terasa cepat berlari

tak ingin berakhir, begitu saja

sgala canda tawa yang menemani

Kehilangan memang berat ..

tak sembuh dalam sesaat .. relakanlah ...

 

( #Reff )

Hapus luka yang tertinggal

bila tak lagi bersama

semua kan baik baik saja

sampai jumpa nanti disana

warna kehidupan kan slalu berganti

tapi kisah kita kan abadi

kenanglah aku .. dihari nanti

dengan senyumanmu sepenuh hati

Makna Mendalam Lagu EPILOG – Ruang Emosional bagi yang Berduka

Lagu ini lebih dari sekadar soundtrack film horor. EPILOG menjadi refleksi universal tentang kehilangan, penyesalan, dan penerimaan. Ia menyuarakan perasaan manusia yang mungkin sulit diucapkan, tapi dekat dengan banyak hati: rasa bersalah karena tidak bisa mencegah perpisahan, harapan untuk bisa memaafkan diri, dan keyakinan bahwa kenangan akan tetap hidup, bahkan saat orangnya telah tiada.

EPILOG bisa menjadi pelipur lara bagi siapa pun yang pernah ditinggalkan, dan sekaligus menjadi pengingat untuk merawat memori dengan cinta, bukan luka.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: