Partai Demokrat Berusaha Tampilkan Citra Positif Demi Rebut Suara Publik AS
BeritaNasional.com - Para pakar menilai, Partai Demokrat berusaha menampilkan citra positif dan menghindari isu konkret guna merebut hati masyarakat Amerika Serikat.
Namun, mereka tidak bisa memastikan apakah momentum itu mampu bertahan hingga pemilihan Pilpres 5 November mendatang.
Juli lalu, Presiden Joe Biden mundur dari pencalonan karena banyak diprotes oleh sejumlah politisi Demokrat. Kemudian Konvensi Nasional Demokrat (DNC) di Chicago resmi menetapkan Kamala Harris sebagai capres AS.
Guru Besar Ilmu Politik di Universitas Illinois Urbana-Champaign Robert Weissberg mengatakan, tujuan utama dari konvensi itu telah tercapai.
"Namun, masih ada perbedaan mendalam di partai itu," kata dia. "Partai ini sekarang berada di bawah kendali sayap progresif, dan banyak warga Amerika yang menolak agenda tersebut."
"Harapannya, mereka yang menolak tak akan terlalu memperhatikan rinciannya," katanya.
Pengamat politik Keith Preston mengatakan, Demokrat bermaksud memengaruhi pemilih dengan energi positif karena Pilpres AS sering ditentukan oleh para pemilih independen dan non-ideologis.
Para pemilih itu, kata dia, lebih termotivasi oleh kepribadian, penampilan, dan suasana, ketimbang opini mendalam tentang isu-isu tertentu.
"Demokrat dengan cerdik mengubah kampanye mereka menjadi campuran Super Bowl, Academy Awards, dan Coachella," kata Preston.
Dikutip dari Antara, ia mengatakan, partai itu berusaha menampilkan aura positif dan optimisme, bukan kampanye negatif dan serangan pribadi seperti yang dilakukan Donald Trump dan J.D. Vance.
"Secara strategis, langkah itu sangat bijaksana," kata Preston.
"Pertanyaannya, apakah mereka bisa mempertahankan energi ini selama beberapa bulan ke depan sebelum pemilihan," kata dia.
5 bulan yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu