Apa Itu Kanker Ovarium? Penyebab, Gejala, hingga Cara Pengobatan

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 31 Agustus 2024 | 01:00 WIB
Ilustrasi kanker ovarium. (Foto/Freepik)
Ilustrasi kanker ovarium. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Apa itu kanker ovarium? Yakni, jenis kanker yang terjadi pada ovarium atau indung telur yang bisa dialami oleh wanita dari berbagai kalangan usia. Namun, wanita dengan usia lanjut dikatakan lebih berisiko terkena kanker ini.

Kanker ovarium cukup sering dialami kaum hawa. Jadi, penting untuk diwaspadai penyebab serta gejala kanker ovarium sejak dini.

Mari kenali penyebab, gejala, hingga pengobatan kanker ovarium melalui ulasan berikut.

Kanker ovarium adalah tumbuhnya sel tak normal dan ganas pada ovarium atau indung telur. Ovarium sendiri merupakan organ reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormon estrogen, dan hormon progesteron.

Berdasarkan letak pertumbuhan sel kankernya, kanker ovarium dikelompokkan menjadi beberapa tipe, yaitu:

Kanker ovarium epitel: merupakan jenis kanker ovarium yang paling sering terjadi. Sesuai dengan namanya, sel kanker ovarium epitel berkembang pada jaringan epitel, yaitu lapisan tipis yang melapisi bagian luar ovarium. Kanker ovarium epitel terbagi menjadi dua jenis, yaitu karsinoma serosa dan karsinoma musin.

Tumor sel germinal: jenis kanker ini berasal dari sel yang memproduksi sel telur (ovum). Jenis ini lebih sering terjadi pada wanita di usia muda.

Stroma: jenis kanker ovarium ini terjadi pada sel yang berfungsi memproduksi hormon reproduksi, seperti estrogen dan progesteron. Apabila dibandingkan dengan jenis lainnya, stroma termasuk ke dalam jenis kanker ovarium yang jarang terjadi. Namun, stroma biasanya terdiagnosis di stadium awal.

Penyebab Kanker Ovarium 

Penyebab kanker ovarium hingga kini masih belum diketahui secara pasti. Kendati demikian, terdapat sejumlah faktor risiko kanker ovarium yang perlu diwaspadai, yaitu:

Kebiasaan merokok.

Lanjut usia.

Terapi hormon pasca-menopause.

Memiliki keluarga kandung dengan riwayat kanker ovarium atau kanker payudara.

Mengidap obesitas, endometriosis, atau sindrom Lynch.

Menstruasi pertama terjadi pada usia muda, yaitu di bawah 12 tahun.

Belum pernah hamil.

Gejala Kanker Ovarium 

Kanker ovarium umumnya tidak menimbulkan gejala tertentu pada stadium awal. Penyakit ini sering kali baru terdeteksi ketika sudah memasuki stadium lanjut atau telah menyebar ke bagian tubuh lain.

Beberapa gejala kanker ovarium yang muncul bila telah memasuki stadium lanjut di antaranya:

Perut membesar.

Nyeri perut.

Penurunan berat badan tanpa alasan jelas.

Mual.

Nyeri saat berhubungan seksual.

Perut terasa kembung.

Meningkatnya frekuensi buang air kecil.

Diagnosis Kanker Ovarium

Diagnosis kanker ovarium biasanya akan diawali dengan wawancara medis serta pemeriksaan fisik. Dokter akan menanyakan keluhan serta memeriksa kondisi fisik pasien untuk mendeteksi gejala-gejala yang dapat terlihat secara kasat mata. Kemudian, dokter akan melanjutkan pemeriksaan penunjang yang meliputi:

Pemeriksaan panggul, yaitu prosedur medis dengan memasukkan jari ke dalam vagina untuk meraba organ panggul.

Tes pencitraan untuk mendapatkan gambaran struktur serta kondisi ovarium di dalam tubuh pasien. Beberapa tes pencitraan yang digunakan untuk mendiagnosis kanker ovarium adalah pemeriksaan MRI, USG, dan CT scan.

Tes darah untuk melihat kadar protein CA-125. Kadar protein CA-125 yang tinggi di dalam darah bisa menjadi tanda keberadaan kanker di dalam tubuh.

Pengobatan Kanker Ovarium

Pengobatan kanker ovarium akan disesuaikan dengan tingkat keparahan serta kondisi pasien. Sejumlah tindakan medis yang dilakukan untuk mengobati kanker ovarium adalah sebagai berikut:

1. Tindakan Operasi

Salah satu tindakan medis untuk menangani kanker ovarium adalah operasi. Operasi ini bertujuan untuk mengangkat salah satu atau kedua ovarium yang terdapat sel kanker. Bila sel kanker telah menyebar ke rahim, prosedur histerektomi (pengangkatan rahim) juga dapat dilakukan.

2. Perawatan Kemoterapi

Tindakan medis berikutnya yang dilakukan untuk menangani kanker ovarium adalah perawatan kemoterapi. Melalui tindakan ini, dokter akan memasukkan obat-obatan pembunuh sel kanker tertentu ke dalam tubuh pasien melalui intravena atau oral.

3. Perawatan Radioterapi

Perawatan radioterapi merupakan prosedur medis yang menggunakan sinar X dan proton untuk membunuh sel kanker pada ovarium. Perawatan ini biasanya dilakukan setelah pasien kanker ovarium stadium awal melakukan tindakan operasi guna membersihkan sel kanker yang tersisa.

Cara Mencegah Kanker Ovarium

Pencegahan kanker ovarium utamanya dilakukan dengan mengurangi faktor risikonya. Adapun beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kanker ovarium adalah sebagai berikut:

Menggunakan pil KB sesuai anjuran dokter.

Menjaga berat badan ideal, seperti mengonsumsi makanan sehat dengan gizi seimbang dan rutin berolahraga.

Memeriksakan kesehatan organ reproduksi ke dokter secara rutin.

Berdiskusi dengan dokter terkait terapi hormon yang akan dilakukan pasca-menopause.

Mengobati gangguan endometrium atau kista ovarium dengan tepat.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: