Nokia Bantah Rencana Penjualan Bisnis Jaringan Seluler ke Samsung

Oleh: Imantoko Kurniadi
Minggu, 01 September 2024 | 18:02 WIB
Ilustrasi Nokia. (BeritaNasional/Ist)
Ilustrasi Nokia. (BeritaNasional/Ist)

BeritaNasional.com -  Nokia telah membantah laporan yang menyebutkan bahwa mereka berencana menjual bisnis jaringan selulernya yang bernilai sekitar $10 miliar atau sekitar Rp 150 triliun Samsung.

Menurut laporan Bloomberg, menyebutkan Samsung sebagai calon pembeli, Nokia dikabarkan sedang dalam pembicaraan mengenai masa depan unit jaringan selulernya dan menegaskan bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menjual unit tersebut.

"Nokia tidak memiliki pengumuman terkait spekulasi yang diterbitkan hari ini, dan tidak ada proyek internal terkait yang ada," kata perusahaan tersebut. "Nokia berkomitmen pada kesuksesan bisnis Jaringan Selulernya, yang merupakan aset strategis penting baik bagi Nokia maupun para pelanggannya," tulis keterangan Nokia.

Perusahaan ini menambahkan, "Nokia fokus untuk memastikan bahwa bisnis jaringan selulernya berada dalam posisi terbaik untuk melayani pelanggan dengan membangun jaringan berkinerja tinggi, berinvestasi dalam portofolionya, dan menciptakan nilai bagi pemegang saham Nokia," ucapnya.

Sebagai catatan, Samsung dilaporkan sedang mempertimbangkan untuk mengakuisisi bisnis infrastruktur jaringan Nokia, seperti dikutip dari GSMArena, Minggu (1/9/2024),  menunjukkan keinginan pabrikan teknologi asal Korea Selatan itu untuk membeli bisnis infrastruktur Nokia guna memperkuat posisinya di sektor RAN.

Jika akuisisi ini terjadi, Samsung akan menjadi pemasok RAN terbesar kedua di dunia, dengan pangsa pasar mencapai 25,6 persen.

Pada bulan Juli 2024, Nokia melaporkan laba operasi kuartal kedua sebesar €423 juta (sekitar Rp 7,4 triliun), menurun 32 persen dibandingkan tahun lalu.

Baru-baru ini, Nokia menjual unit kabel bawah lautnya, Alcatel Submarine Networks, kepada negara Prancis dalam kesepakatan yang menilai bisnis tersebut sebesar €350 juta (sekitar Rp 6,2 triliun).

Nokia juga aktif dalam mencari akuisisi, membayar $ 2,3 miliar (sekitar Rp36,4 triliun) untuk vendor jaringan optik Infinera.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: