Puasa Ayyamul Bidh September 2024: Hukum, Niat, hingga Tata Cara

Oleh: Tarmizi Hamdi
Selasa, 17 September 2024 | 09:15 WIB
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh September 2024. (Foto/Freepik)
Ilustrasi puasa Ayyamul Bidh September 2024. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Puasa ayyamul bidh September 2024 jatuh pada tanggal 17, 18, dan 19. Dalam kalender hijriah saat ini, puasa ayyamul bidh dilaksanakan pada 13, 14, dan 15 Rabiulawal.

Sebenarnya, puasa ayyamul bidh dikerjakan setiap bulan di tanggal kalender hijriah tersebut.

Ayyamul bidh sendiri bermakna hari-hari cerah. Puasa ini dianjurkan Rasulullah untuk dikerjakan setiap bulan.

وَعَنْ قَتَادَةَ بْنِ مِلْحَانَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، قَالَ: كَانَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَأْمُرُنَا بِصِيَامِ أَيَّامِ الْبِيْضِ: ثَلاثَ عَشْرَةَ ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ. (رواه أَبُو داود) 

Artinya, “Diriwayatkan dari Qatadah bin Milhan ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw telah memerintah kami untuk berpuasa pada hari-hari yang malamnya cerah, yaitu tanggal 13, 14, dan 15’.” (HR Abu Dawud). (An-Nawawi, Riyâdhus Shâlihîn, juz II, halaman 81).

Tata Cara Puasa Ayyamul Bidl 

Puasa Ayyamul Bidl dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:  

Pertama, niat di hati. Niat puasa Ayyamul Bidl seperti puasa Senin-Kamis, puasa Arafah, dan semisalnya, dapat dilakukan dengan niat puasa mutlak, seperti “Saya niat puasa.” 

Namun yang lebih baik adalah niat secara khusus sebagaimana berikut:   

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى   

Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lilâhi ta’âlâ.  

Artinya, “Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.” 

Selain niat di dalam hati juga disunnahkan mengucapkannya dengan lisan. 

Niat puasa Ayyamul Bidl dapat dilakukan sejak malam hari hingga siangnya sebelum masuk waktu zawal (saat matahari tergelincir ke barat), dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar atau sejak masuk waktu subuh. (Al-Malibari, Fathul Mu’în, juz II, halaman 223). 

Kedua, makan sahur. Lebih utama makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.  

Ketiga, melaksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum dan semisalnya.

Keempat, lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: