Pramono-Rano Teken Pakta Integritas dengan Warga Kampung Bayam: Komitmen Kami Selesaikan Masalah

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 26 September 2024 | 16:15 WIB
Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung (tiga dari kanan) saat bertemu dengan warga Kampung Bayam, Jakarta Utara. (BeritaNasional/Ahda)
Calon gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung (tiga dari kanan) saat bertemu dengan warga Kampung Bayam, Jakarta Utara. (BeritaNasional/Ahda)

BeritaNasional.com - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno menandatangani pakta integritas dengan warga Kampung Bayam.

Pakta integritas sebagai bentuk kontrak politik Pramono-Rano untuk menyelesaikan masalah warga Kampung Bayam.

"Saya hadir siang hari ini, yang pertama saya dan Bang Doel sudah menandatangani pakta integritas yang diajukan Pak Furqon dan kawan-kawan. Ini ya sudah ya," ujar Pramono saat bertemu warga Kampung Bayam, Jakarta Utara, Kamis (26/9/2024).

"Ini sebagai bukti saya dan Bang Doel betul-betul berkomitmen menyelesaikan persoalan Kampung Bayam," sambung politikus PDIP ini.

Poin utama dalam pakta integritas itu adalah komitmen bersama warga Kampung Bayam dan pemerintah daerah khusus Jakarta untuk menyelesaikan persoalan warga Kampung Bayam.

"Poin utamanya adalah di poin 3, nomor 3 itu menyelesaikan persoalan bersama-sama dengan warga dan pemerintah daerah Jakarta," kata Pramono.

Menurut mantan sekretaris kabinet ini, sudah ada kesepakatan antara warga dengan pemerintah mengenai pemindahan ke Kampung Susun Bayam. Pramono menginginkan kesepakatan iuran Rp 600 ribu untuk hunian baru warga Kampung Bayam seperti yang sudah disepakati.

"Dulu sudah disepakati bahwa warga mengharapkan iurannya Rp 600 ribu, tapi Jakpro sendiri 1,5 kemudian didiskon menjadi 50 persen, itu tahapan-tahapan yang pernah terjadi dan dilanjutkan," ujar Pramono.

Menurut dia, yang jadi masalah hari ini adalah payung hukum untuk menjamin hunian warga Kampung Bayam yang belum ada.

Pramono janji mengundang Jakpro, wali kota, serta warga untuk duduk bersama menyelesaikan masalah Kampung Bayam bila terpilih sebagai gubernur.

"Bahkan, kalau diperlukan melibatkan lembaga independen seperti LBH atau apa pun, tetapi spiritnya adalah menyelesaikan persoalan bukan menambah persoalan atau kemudian menggunakan kekuasaan untuk melakukan penekanan kepada yang lemah," jelasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: