Pesona Tari Topeng Cirebon: Makna Filosofis dan 5 Fakta Menarik

Oleh: Tim Redaksi
Jumat, 11 Oktober 2024 | 23:36 WIB
Tari topeng. (Foto/Indonesia Kaya)
Tari topeng. (Foto/Indonesia Kaya)

BeritaNasional.com - Tari topeng dari Cirebon, Jawa Barat, merupakan salah satu warisan budaya Nusantara yang kaya akan nilai sejarah dan filosofi. 

Tarian ini tidak hanya menjadi hiburan, tetapi juga sarana penyampaian kisah-kisah kehidupan, spiritualitas, serta cerminan karakter manusia.

Setiap topeng yang dikenakan para penari memiliki makna simbolis, mencerminkan beragam emosi dan sifat, mulai dari kesucian hingga ambisi. 

Dengan gerak-gerik yang anggun tapi bertenaga, tari topeng Cirebon mengajak penonton memahami lebih dalam pesan-pesan moral yang terkandung dalam setiap lakon yang ditampilkan.

Selain Cirebon, daerah lain yang mengembangkan tari topeng adalah Subang, Indramayu, Majalengka, Jatibarang, hingga Brebes. 

Sampai saat ini, belum diketahui pasti pencipta dari tarian ini. Sebab, ada banyak versi cerita yang kerap dianggap sebagai asal usul tarian topeng.

Salah satu versi cerita yang paling terkenal adalah tari topeng dibuat pertama kali pada zaman Majapahit. 

Pasca runtuhnya kerajaan besar tersebut, tari topeng dipertahankan oleh Kesultanan Demak. Lalu menyebar ke wilayah Cirebon yang saat itu berada di bawah kekuasaan Kesultanan Demak.

Berikut adalah beberapa fakta menarik mengenai tari topeng Cirebon:

1. Lima karakter topeng 

Tari Topeng Cirebon menampilkan lima karakter utama yang mewakili berbagai sifat manusia, yaitu panji (kesucian), samba (keceriaan dan kenakalan), rumyang (pemikiran dan kebijaksanaan), tumenggung (kepemimpinan dan kekuatan), serta kelana (ambisi dan nafsu kekuasaan). Setiap karakter memiliki gerak dan ekspresi yang khas, mencerminkan peran mereka dalam kehidupan.

2. Topeng yang Berlapis Makna

Setiap topeng yang digunakan dalam tari ini bukan hanya sekadar aksesori, melainkan simbol filosofi mendalam. Topeng Panji, misalnya, melambangkan awal kehidupan yang penuh kemurnian dan ketenangan, sedangkan topeng Kelana mewakili sifat ambisius dan nafsu yang harus dikendalikan.

3. Fungsi Ritual dan Spiritual

Selain berfungsi sebagai hiburan, Tari Topeng Cirebon memiliki peran penting dalam berbagai upacara adat dan ritual spiritual.

4. Peran Dalang dalam pertunjukan 

Tari Topeng Cirebon dipandu dengan seorang dalang (pemimpin pertunjukan) yang memberikan narasi dan menata alur cerita.

5. Pengaruh keraton Cirebon

Tari Topeng Cirebon berkembang pesat di lingkungan keraton Cirebon. Awalnya, tarian ini merupakan bentuk hiburan bangsawan, tetapi seiring waktu, Tari Topeng menjadi bagian dari budaya rakyat, mencerminkan sinergi antara tradisi kerajaan dan masyarakat.

(Nailil Hikmah/Magang)sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: