Kasus Langka Kanker Ovarium pada Bayi di Malaysia: Ini Penyebabnya

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 15 Oktober 2024 | 01:20 WIB
Ilustrasi kanker ovarium. (Foto/Freepik)
Ilustrasi kanker ovarium. (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com -  Dunia dikejutkan dengan kasus langka kanker ovarium stadium 3 yang didiagnosis pada seorang bayi di Malaysia.

Kasus ini menarik perhatian luas karena sangat jarang terjadi dan menimbulkan keprihatinan mengenai kesehatan anak-anak.

Seorang bayi berusia 19 bulan, bernama Daneen Auni Riksi, didiagnosis dengan kanker ovarium stadium 3 pada Oktober 2024. Kanker ovarium umumnya menyerang wanita berusia 40 tahun ke atas, menjadikan diagnosis ini sangat tidak biasa.

Diagnosis tersebut diungkapkan oleh dokter setelah melakukan serangkaian pemeriksaan. Gejala awal yang dialami oleh Daneen, seperti sembelit, perut kembung, dan penurunan aktivitas, telah berlangsung selama berbulan-bulan sebelum ibu Daneen, Fallarystia Sintom, membawanya ke rumah sakit khusus untuk wanita dan anak.

Setelah pemeriksaan, ditemukan tumor sepanjang 13,5 sentimeter, dan operasi dilakukan pada 2 Oktober 2024. Dokter kemudian mengonfirmasi bahwa bayi tersebut menderita kanker ovarium stadium 3.

Penyebab Kanker Ovarium pada Bayi

Penyebab pasti kanker ovarium pada bayi masih menjadi misteri. Namun, beberapa faktor yang mungkin berperan termasuk:

1. Mutasi Genetik: Gen BRCA1 dan BRCA2 dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.

2. Riwayat Keluarga: Keluarga yang memiliki riwayat kanker ovarium berisiko lebih tinggi.

3. Diagnosis Kanker Sebelumnya: Anak-anak yang pernah didiagnosis kanker mungkin memiliki risiko lebih besar terkena kanker ovarium.

Gejala Kanker Ovarium pada Anak

Gejala kanker ovarium pada anak dapat bervariasi, namun beberapa gejala umum meliputi:

1. Nyeri atau pembengkakan di perut

2. Benjolan di perut

3. Tanda pubertas prematur

4. Menstruasi yang menyakitkan atau terlambat

5. Pendarahan vagina yang tidak biasa

Kasus kanker ovarium pada bayi sangat jarang dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Orang tua diimbau untuk waspada dan segera memeriksakan anak jika menemukan gejala-gejala tersebut.

 

Fadia Rahma Baitullah/magangsinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: