Ini Alasan Prabowo Bentuk Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan: Saya Ingin Membantu

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 23 Oktober 2024 | 18:35 WIB
rapat Kabinet Merah Putih perdana di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (Foto/Tim Prabowo)
rapat Kabinet Merah Putih perdana di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2024). (Foto/Tim Prabowo)

BeritaNasional.com -  Presiden RI Prabowo Subianto mengadakan rapat Kabinet Merah Putih perdana di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2024).

Dalam pertemuan ini, Prabowo menjelaskan alasan di balik pembentukan Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.

Menurut Prabowo, tujuan utama dari pembentukan badan ini adalah untuk menangani kesulitan yang ada dengan cepat.

"Bukan saya ingin mencampuri pekerjaannya kementerian-kementerian, tidak. Tapi saya ingin membantu, di mana ada bottle-neck, di mana ada kesulitan segera kita atasi. Mari lah kita jujur mengakui bahwa birokrasi di kita sangat terkenal, sangat terkenal ribetnya, sangat terkenal lambatnya," ungkap Prabowo.

Ia menambahkan bahwa Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan ini akan mempelajari dan memantau semua program perlindungan sosial dan bantuan agar tepat sasaran kepada masyarakat yang membutuhkan.

"Badan ini akan mempelajari, akan mengikuti semua program-program perlindungan sosial, semua program-program bantuan ke bagian golongan rakyat yang masih perlu bantuan," kata Prabowo.

Prabowo juga telah menunjuk Budiman Sudjatmiko sebagai Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan.

Dalam sesi wawancara dengan wartawan di Istana Merdeka sebelumnya, Budiman mengungkapkan bahwa ia telah diberi mandat oleh Prabowo untuk menurunkan angka kemiskinan di Indonesia secara maksimal selama periode 2024-2029.

"Seluruh persoalan kemiskinan itu harus bisa ditekan habis sampai lima tahun ke depan, dan itu menjadi tanggung jawab badan yang kami pimpin," kata Budiman, Selasa (22/10/2024).

Budiman menjelaskan bahwa badan yang dipimpinnya akan berkoordinasi dengan kegiatan pengentasan kemiskinan di berbagai kementerian, termasuk Kementerian Desa, Tenaga Kerja, Perindustrian, Kominfo, Pendidikan, hingga Kesehatan.

Melalui koordinasi ini, Budiman meyakini mereka akan memperoleh data yang valid, objektif, dan dinamis.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: