Apa Itu BRICS? Simak Negara yang Telah Bergabung

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 26 Oktober 2024 | 04:00 WIB
Negara yang bergabung BRICS. (Foto/Infobrics).
Negara yang bergabung BRICS. (Foto/Infobrics).

BeritaNasional.com - Menteri Luar Negeri RI Sugiono menyampaikan keinginan Indonesia untuk bergabung menjadi anggota BRICS dalam pertemuan KTT BRICS Plus yang berlangsung di Kazan, Rusia, Kamis (24/10/2024) waktu setempat. 

"Bergabungnya Indonesia ke BRICS merupakan pengejawantahan politik luar negeri bebas aktif. Bukan berarti kita ikut kubu tertentu, melainkan kita berpartisipasi aktif di semua forum," tutur Sugiono dalam keterangan resmi yang diterima, Jumat (25/10/2024).

Lalu apa itu BRICS?

Dikutip dari berbagai sumber,  BRICS adalah organisasi antar pemerintah yang beranggotakan negara berkembang. DI mana, nama BRICS diambil dari Brazil, Russia, India, China, South Africa.

BRICS dibentuk pada tahun 2001 oleh kepala ekonom Goldman Sachs, Jim O'Neill, dalam sebuah makalah penelitian yang menggarisbawahi potensi pertumbuhan di Brasil, Rusia, India, dan Tiongkok.

Negara-negara anggota BRICS berupaya untuk menciptakan lingkungan internasional yang bersifat damai dan ikut mempromosikan demokrasi serta kesetaraan dalam dunia internasional. 

Negara anggota BRICS juga memiliki harapan untuk membuat tatanan dunia yang lebih adil dalam aspek ekonomi dan keuangan global yang sampai saat ini masih didominasi oleh negara maju terlebih Amerika Serikat dan International Monetary Fund (IMF) serta Bank Dunia.

Pada bulan Agustus 2023, pada KTT BRICS ke-15, Presiden Afrika Selatan Cyril Ramaphosa mengumumkan bahwa Argentina, Mesir, Ethiopia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab telah diundang untuk bergabung dengan organisasi tersebut, tetapi pemerintah Argentina saat ini diperkirakan akan menolak undangan tersebut.

Punya Lembaga Keuangan

Pada bulan Juni 2012, negara-negara BRICS menjanjikan $75 miliar untuk meningkatkan kekuatan pinjaman pada International Monetary Fund (IMF). Namun, pinjaman ini bergantung pada reformasi pemungutan suara IMF. Pada bulan Maret 2013 yang bertepatan dengan KTT BRICS kelima di Durban, negara-negara anggota BRICS sepakat untuk membentuk sebuah lembaga keuangan global agar dapat bekerja sama dengan IMF dan Bank Dunia yang didominasi oleh negara-negara Barat.

Lembaga keuangan yang didirikan oleh BRICS ini bernama New Development Bank yang dibentuk pada tahun 2014.

Bulan Juli 2014, pada KTT BRICS keenam di Fortaleza, BRICS menandatangani dokumen untuk mendirikan New Development Bank senilai US$100 miliar dan sebuah cadangan mata uang senilai lebih dari US$100 miliar. Lembaga keuangan ini didirikan dengan tujuan untuk menyediakan pendanaan bagi pasar negara berkembang dan negara berkembang itu sendiri dalam membantu proyek-proyek infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan.

Pada tahun 2021 lalu, Dewan Gubernur lembaga ini telah menyetujui bergabungnya Bangladesh, UEA, Mesir, dan Uruguay sebagai anggota barunya. Momen tersebut sekaligus menandai dimulainya ekspansi New Development Bank (NDB) sebagai lembaga multilateral global.

Pada spektrum infrastruktur dan pembangunan berkelanjutan yang luas, fokus New Development Bank selama periode 2022-2026 akan berfokus pada beberapa aspek. Beberapa aspek tersebut adalah Energi Bersih dan Efisiensi Energi, Infrastruktur Transportasi, Perlindungan Lingkungan, Infrastruktur Sosial, Infrastruktur Digital, dan lain sebagainya.

Tak cukup dengan membuat lembaga keuangan sendiri, baru-baru ini BRICS juga dikabarkan akan segera meluncurkan mata uangnya sendiri. Meski belum dipastikan waktunya, namun wacana ini telah banyak menuai sorotan karena dianggap menjadi ancaman bagi dolar Amerika Serikat.sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: