Kenalan Yuk Sama Filtrum, Apa Saja Fungsinya?

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 06 November 2024 | 09:00 WIB
Ilustrasi filtrum (BeritaNasional/Freepik)
Ilustrasi filtrum (BeritaNasional/Freepik)

BeritaNasional.com -  Setiap detail tubuh manusia memiliki fungsinya masing-masing. Artinya Tuhan tidak pernah iseng menciptakan kesempurnaan umatnya termasuk menciptakan Filtrum

Apa itu filtrum?

Filtrum (philtrum) adalah alur garis tengah di bagian bibir atas yang membentang dari atas bibir ke hidung. 

Di tengah-tengah alur garis, ada lekukan yang cekung dengan dua tonjolan yang disebut pilar lateral.

Filtrum sudah terbentuk sejak usia kehamilan tiga minggu dan terbentuk sempurna pada minggu ke-13.

Kegagalan pembentukan atau penyatuan filtrum bisa menyebabkan sumbing

Fungsi filtrum

Filtrum berfungsi untuk membuat mulut bisa bergerak dan meregang lebih leluasa.

Fungsi tersebut berasal dari protein kulit bernama kolagen dan elastin. Keduanya membuat kulit kencang dan lentur.

Philtrum juga merupakan tempat berkumpulnya serat-serat otot bibir utama. Hal ini membantu membuka dan menutup mulut, mengunyah, serta mengunci bibir dengan rapat.

Selain fungsi di atas, kegunaannya masih belum diketahui secara jelas.

Faktor yang memengaruhi bentuk filtrum

Bentuk lekukan atas bibir bisa dipengaruhi oleh kondisi berikut.

1. Usia

Seiring bertambah usia, ukuran filtrum semakin melebar dan panjang.

Namun, proses penuaan membuat kolagen dan elastin berkurang sehingga menjadi kurang menonjol.

2. Genetik

Genetik yang dibawa oleh ayah dan ibu kandung memengaruhi bentuk philtrum Anda.

Tak hanya itu, gangguan genetik pun bisa memengaruhi bentuk fisik, termasuk lekukan atas bibir.

3. Gangguan kehamilan

Masalah kesehatan saat hamil bisa memengaruhi bentuk janin.

Akibatnya, bayi bisa lhor cacatyang ditandai dengan bentuk lengkungan atas bibir tertentu.

4. Bentuk-bentuk filtrum

Ada berbagai bentuk lekukan atas bibir. Ukurannya ternyata menentukan kondisi kesehatan seseorang.

Beberapa hal yang diukur yaitu panjang, lebar, kedalaman cekungannya.

1. Filtrum datar

Bentuk philtrum ini tidak menonjol, tidak ada cekungan atau cekungan yang sangat dangkal di antara kedua tonjolan.

Kondisi ini sering ditemukan pada sindrom alkohol janin.

Ibu hamil yang mengonsumsi alkohol bisa meracuni janin di dalam kandungan.

Akibatnya, bayi berisiko terlahir mengalami cacat fisik dan gangguan kecerdasan. Bentuk lekukan atas bibir juga berisiko lebih mendatar.

Filtrum datar juga ditandai dengan bibir atas sangat tipis dan hidung pendek.

2. Filtrum dalam

Filtrum memiliki dua tonjolan dan satu cekungan di bagian tengah.

Bila tonjolan tampak berlebihan, cekungan di tengahnya menjadi lebih dalam.

Kondisi ini biasanya ditemukan pada masalah kesehatan berikut. 

Autisme.

Kehilangan kromosom 13q14, 1q41-q42, dan 9p.

Mikrosefalus.

Acromicric dysplasia.

Masalah kesehatan ini biasanya diikuti dengan gangguan kecerdasan, pertumbuhan terhambat, otot melemah, dan masalah jantung.

3. Filtrum panjang

Filtrum memisahkan antara hidung dengan bibir bagian atas.

Philtrum panjang artinya jarak antara hidung dan bibir atas di atas rata-rata, tepatnya lebih dari 1,3 cm pada bayi baru lahir.

Ada banyak masalah kesehatan yang ditandai dengan philtrum panjang, yaitu hilangnya kromosom tertentu, gangguan perkembangan saraf, dan sindrom William.

Pada sindr william, tampilan wajah yang terlihat, yaitu mulut lebar, gigi kecil, rahang kecil, dan tulang pipi menonjol.

4. Filtrum pendek

Filtrum pendek adalah panjang di bawah rata-rata, tepatnya kurang dari 0,7 cm.

Mengutip situs MedlinePlus, penyebab philtrum pendek, di antaranya:

sindrom Cohen,

tidak memiliki kromosom 18q,

sindrom DiGeorge, dan

sindrom oral-facial-digital (OFD).

Pada sindrom DiGeorge dan oral-facial-digital, kondisi juga ditandai dengan bibir sumbing. 

5. Filtrum lebar

Philtrum lebar adalah jarak dari satu tonjolan ke tonjolan lain yang membentang lebih luas daripada rata-rata, tepatnya lebih dari 1,28 cm pada anak usia 4 – 5 tahun.

Kondisi ini juga bisa muncul akibat lengkungan atas bibir yang lebih datar.

Philtrum lebar ditemukan pada beberapa kelainan, di antaranya sindrom Ackerman, sindrom Pierpont, dan sindrom Nicolaides-Baraitser.

Pada sindrom Ackerman, tanda  lain yang bisa diamati pada wajah adalah bibir atas menebal tanpa lengkungan.

Pada sindrom Pierpont, bibir atas tipis dan bibir tebal di bagian bawah.

Ciri-ciri wajah khas orang dengan sindrom Nicolaides-Baraitser, yaitu bibir bawah tebal, ujung hidung runcing, dan lubang hidung lebar.

6. Filtrum sempit

Lekukan atas bibir yang menyempit adalah jarak dari satu puncak ke puncak lain yang terlalu pendek atau menyempit, panjangnya kurang dari 0,75 cm pada usia 4 – 5 tahun.

Kondisi ini terjadi pada sindrom fronto-okular dan Alzahrani-Kuwahara. Kedua sindrom ini muncul akibat mutasi gen dan gangguan masalah saraf.

Pada sindrom fronto-okular, tanda-tanda yang bisa diamati, di antaranya sumbing pada bibir dan langit-langit, ukuran kepala kecil, dan lubang hidung kecil.

Ciri-ciri sindrom Alzahrani-Kuwahara, di antaranya alis melengkung, mata miring ke bawah, dan hidung lebar.

Bentuk philtrum menandakan kondisi kesehatan bawaan seseorang. Pada kasus sumbing, masalah ini bisa diatasi dengan operasi bibir sumbing. Meski begitu, kelainan lainnya perlu mendapatkan penanganan dari dokter.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: