Ini Penjelasan Kecepatan Air Hujan Turun ke Bumi

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Jumat, 06 Desember 2024 | 08:30 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Air hujan yang turun ke bumi ternyata berbeda-beda, ada yang dalam keadaan ringan atau gerimis hingga deras. Ketika air hujan turun deras, air yang menetes lebih besar dan terkadang sakit jika mengenai wajah saat kita berkendara. Sebaliknya gerimis seakan air jatuh perlahan ke bumi. 

Apa sih yang membedakan keduanya? Lalu berapa kecepatan air hujan yang turun sampai ke bumi?

Melansir laman Union University, Tennessee, Amerika Serikat, bumi memiliki gravitasi.  Setiap massa yang tertarik ke bumi terjadi karena tarikan gravitasi. Gravitasi ini akan mempercepat semua benda menuju tanah dengan kecepatan tertentu.

Namun, adanya gesekan udara atau hambatan udara juga memberikan gaya pada benda yang melawan gaya berat gravitasi. Dalam hal ini seperti tetesan hujan yang jatuh ke bumi.

Hambatan udara dan gaya berat pada tetesan hujan akan bersama-sama untuk menentukan kecepatan untuk objek tertentu.

Kecepatan Air Hujan yang Jatuh

Secara umum, tetesan air hujan jatuh dengan kecepatan antara 15-25 mil per jam atau 24-40 km/jam ketika mereka mulai turun. Namun, kecepatan ini akan tergantung pada ukuran tetesan airnya.

Hal yang sama juga diungkapkan Luis Villazon, seorang pendidik sains dan teknologi. Menurutnya kecepatan tetesan hujan tergantung pada ukurannya.

Tetesan dalam hujan ringan 100 kali lebih besar dan jatuh pada kecepatan sekitar 22,5 km/jam. Tetesan hujan terbesar kemungkinan adalah 5mm dan menyentuh tanah dengan kecepatan 32 km/jam, dikutip dari BBC Science Fokus.

Faktor yang Memengaruhi Kecepatan Air Hujan

Secara umum, kecepatan jatuhnya suatu benda akan meningkat sampai gaya hambatan udara ke atas, sama dengan gaya gravitasi ke bawah.

Dalam hal ini faktor kecepatan juga dipengaruhi oleh tetesan air hujan yang datang dalam berbagai ukuran. Namun, peneliti mengungkapkan bahwa tetesan hujan rata-rata memiliki jari-jari sekitar 0,2 cm dan massa sekitar 0,034 gram.

Pakar aerodinamis mulai menghitung kecepatan dengan memberikan bentuk rintik hujan yang agak bulat dengan koefisien hambatan sekitar 0,5.

Kemudian, semua parameter dianggap kecepatan terminal dari tetesan hujan dihitung menjadi sekitar 9 meter per detik atau 32 kilometer/jam.

Hasilnya, tetesan hujan yang lebih kecil dengan radius 0,15 sentimeter ternyata memiliki kecepatan terminal sekitar 7 meter per detik atau 25 kilometer/jam.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: