Indonesia-Malaysia Tingkatkan Pelayanan Navigasi Penerbangan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Minggu, 08 Desember 2024 | 18:30 WIB
Indonesia-Malaysia tingkatkan navigasi penerbangan (Foto/Pixabay)
Indonesia-Malaysia tingkatkan navigasi penerbangan (Foto/Pixabay)

BeritaNasional.com - Indonesia dan Malaysia melakukan evaluasi pelayanan navigasi penerbangan untuk meningkatkan operasional, koordinasi ruang udara, dan kemitraan teknis demi keselamatan penerbangan sesuai perjanjian Flight Information Region (FIR) 2022.

Direktur Navigasi Penerbangan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara (Ditjen Hubud) Kementerian Perhubungan Syamsu Rizal mengatakan, Indonesia telah berhasil melakukan pengaturan ulang ruang udara atau re-alignment FIR Jakarta pada 21 Maret 2024 pukul 20.00 UTC atau 22 Maret 2024 pukul 03.00 WIB.

"Untuk itu sesuai dengan pemberlakuan perjanjian FIR tahun 2022, maka dilakukan tindak lanjut Tinjauan Paska Implementasi pada operasional pelayanan antara Indonesia dan Malaysia pada 4-6 Desember 2024 di Kuala Lumpur, Malaysia," kata Syamsu dikutip dari Antara.

Ia mengatakan, sebelumnya kegiatan serupa juga telah dilaksanakan dengan Singapura pada tahun ini.

Syamsu mengaku, ia bersama dengan AirNav Indonesia dan Atase Perhubungan Indonesia di Kuala Lumpur hadir dalam Pertemuan Tinjauan Paska Implementasi dengan Civil Aviation Authority of Malaysia (CAAM).

Ia menjelaskan, Pertemuan Tinjauan Paska Implementasi dengan Malaysia dilakukan untuk mengevaluasi ruang udara, jalur penerbangan, prosedur koordinasi, peralatan dan jaringan, penggunaan frekuensi, publikasi informasi aeronautika dalam FIR Jakarta, FIR Kuala Lumpur dan FIR Kota Kinabalu.

Hasil kegiatan tersebut, operasional pelayanan navigasi penerbangan telah berjalan baik disertai peningkatan layanan yang akan dilanjutkan dengan inisiatif-inisiatif dalam platform kemitraan teknis antara kedua negara.

“Hal itu selaras dengan komitmen Indonesia untuk terus memberikan kontribusi dan kolaborasi dalam peningkatan pelayanan navigasi penerbangan di kawasan Asia Pasifik,” ujarnya.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: