Disanksi Buntut Penolakan Visa Atlet Israel, KOI Segera Temui IOC di Swiss

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 25 Oktober 2025 | 12:44 WIB
Disanksi buntut penolakan visa atlet Israel, KOI segera bertemu IOC di Swiss. (Foto/@noc.indonesia)
Disanksi buntut penolakan visa atlet Israel, KOI segera bertemu IOC di Swiss. (Foto/@noc.indonesia)

BeritaNasional.com - Terkait sanksi bahwa Indonesia terancam tidak dapat jadi tuan rumah ajang olimpiade internasional buntut penolakan visa atlet Isreal, Ketum Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) Raja Sapta Oktohari akan segera bertemu dengan Komite Olimpiade Internasional (IOC) di Lausanne, Swiss pada 28 Oktober 2025 mendatang. 

 

Ia menjelaskan, pertemuan tersebut telah dijadwalkan sejak lama sebagai upaya NOC Indonesia untuk melakukan komunikasi langsung dengan IOC, serta memberikan penjelasan menyeluruh mengenai situasi yang terjadi di tanah air.

 

"Banyak hal yang akan didiskusikan bersama IOC, sekaligus membahas keputusan terkini IOC," kata pria yang akrab disapa Okto ini di Jakarta, Sabtu (25/10/2025). 

 

Menurut Okto, KOI memahami bahwa keputusan terkait penolakan visa terhadap atlet Israel membawa konsekuensi tersendiri dalam hubungan dengan IOC. Namun, penjelasan langsung harus dilakukan agar lembaga internasional tersebut mendapatkan pemahaman yang utuh tentang konteks situasi terkini di Indonesia.

 

Putra mantan Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang ini menambahkan, hingga saat ini IOC belum melakukan komunikasi langsung dengan dirinya sebagai pimpinan NOC Indonesia. Karenanya, pertemuan di markas besar IOC di Lausanne merupakan langkah penting untuk mencari jalan keluar terbaik.

 

"Sampai saat ini, IOC belum pernah menghubungi saya secara langsung, jadi sebaiknya memang harus datang bertemu di kantor pusat IOC di Lausanne, sehingga ada solusi terbaik terkait dinamika yang terjadi untuk saat ini dan yang akan datang," ungkapnya.

 

Pertemuan itu, kata Okto, diharapkan dapat membuka ruang dialog yang konstruktif antara NOC Indonesia dan IOC guna memastikan posisi Indonesia tetap selaras dengan prinsip-prinsip Olimpiade, serta menjaga keberlanjutan partisipasi dalam kegiatan olahraga internasional.

 

Sebelumnya, penolakan visa terhadap atlet Israel yang hendak mengikuti Kejuaraan Dunia Senam Artistik 2025 di Jakarta pada pertengahan Oktober ini memicu perhatian luas dari komunitas olahraga internasional dan lembaga-lembaga di bawah naungan IOC. Bahkan, Komite Eksekutif IOC memutuskan menghentikan seluruh bentuk dialog dengan Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) mengenai rencana menjadi tuan rumah Olimpiade dan ajang-ajang olahraga internasional lainnya.

 

Langkah itu diambil setelah pemerintah Indonesia membatalkan visa bagi atlet Israel yang dijadwalkan tampil pada kejuaraan dunia tersebut. IOC menyatakan keprihatinan terhadap pembatasan akses bagi atlet ke negara tuan rumah, serta boikot dan pembatalan kompetisi akibat ketegangan politik.

 

"Tindakan seperti ini merampas hak atlet untuk berkompetisi secara damai dan menghalangi Gerakan Olimpiade untuk menunjukkan kekuatan olahraga," kata Komite Eksekutif IOC dalam lamannya, Kamis (23/10/2025).

Sumber: Antarasinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: