Bahlil: Jadi Ketua Umum Golkar, Belum Tentu Jadi Presiden

Oleh: Ahda Bayhaqi
Kamis, 12 Desember 2024 | 21:08 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia pidato di HUT Partai Golkar (BeritaNasional/Ahda Bayhaqi)
Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia pidato di HUT Partai Golkar (BeritaNasional/Ahda Bayhaqi)

BeritaNasional.com -  Ketua Umum Partai Golkar Bahlil Lahadalia mengatakan, ketua umum Golkar belum tentu menjadi presiden. Partai Golkar disebut punya pengalaman tersebut.

Bahlil bercerita Golkar menggelar Konvensi Capres pada  2024. Ketika itu pesertanya adalah Akbar Tandjung, Aburizal Bakrie, Surya Paloh, Wiranto, sampai Prabowo Subianto. Wiranto keluar sebagai pemenang dalam konvensi, tetapi tidak berhasil terpilih sebagai presiden.

Malah, sambung dia akhirnya Prabowo Subianto yang pernah mengikuti konvensi itu baru terpilih sebagai presiden 20 tahun kemudian.

"Yang menang waktu itu adalah Pak Wiranto. Namun dalam Pilpres belum Allah mengizinkan jadi presiden. Tetapi yang kalan konvensi 20 tahun kemudian 20 tahun  langsung terpilih jadi Presiden," kata Bahlil di hadapan Prabowo saat Puncak HUT Golkar ke-60 di Sentul Internasional Convention Center, Bogor, Jawa Barat, Kamis (12/12/2024).

"Jadi memang di Golkar ini ya ketua umum itu belum tentu jadi presiden, belum tentu," imbuhnya.

Bahlil mengatakan, hal itu terjadi karena Golkar inklusif. Ia juga mencontohkan Akbar Tandjung memimpin sebagai ketua umum, tidak maju sebagai calon presiden.

"Karena Golkar ini inklusif dan itu telah dicontohkan oleh Pak Akbar, beliau ketua umum membuka diri bagi yang lain untuk ikut berkompetisi," ujar menteri ESDM ini.

Bahlil menuturkan, Golkar merupakan partai yang adaptif dengan perkembangan sistem politik yang ada.

"Artinya apa? Yang saya mau sampaikan adalah bahwa Golkar sebagai partai yang adaptif, yang mau mengikuti perkembangan tentang sistem politik yang ada," pungkasnya.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: