Mesir dan Irak Pastikan Koordinasi Arab untuk Persatuan Suriah
BeritaNasional.com -
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi dan Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' Al Sudani menekankan pentingnya koordinasi Arab untuk menjaga persatuan Suriah setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad.
Kedua pemimpin memastikan pentingnya koordinasi Arab untuk mendukung integritas wilayah, kedaulatan, dan kesatuan nasional Suriah. Mereka juga menekankan pentingnya menghormati pilihan bebas rakyat Suriah sambil melanjutkan upaya bersama untuk mencapai keamanan dan stabilitas.
Dilansir dari kantor berita Antara, Jumat (13/12/2024)kedua pemimpin tersebut membahas hubungan bilateral dan langkah-langkah untuk mempererat kerja sama yang menguntungkan rakyat kedua negara, menurut pernyataan kantor Perdana Menteri Irak.
Bashar al-Assad, pemimpin Suriah selama hampir 25 tahun, melarikan diri ke Rusia setelah kelompok anti-rezim menguasai Damaskus pada Minggu dini hari, mengakhiri kekuasaan Partai Baath, yang telah berkuasa sejak 1963.
Semenatara itu sebelumnya, pemimpin oposisi terkemuka Suriah mengadakan serangkaian pertemuan di ibu kota Damaskus dengan tokoh masyarakat dan pemuka agama, untuk memperkuat perdamaian sipil dan kohesi sosial setelah jatuhnya rezim Bashar al-Assad di Suriah awal pekan ini.
Dalam sebuah pernyataan pada Rabu (11/12/2024), Koalisi Oposisi Suriah (Syrian Opposition Coalition/SOC) mengungkapkan anggota komite politiknya, Ahmad Baccora, bertemu para pemimpin agama, komunitas, dan diplomatik di Damaskus, termasuk pejabat dari pemerintahan rezim sebelumnya.
Pertemuan tersebut bertujuan untuk membahas cara-cara memastikan keterlibatan semua warga Suriah dalam mendorong perdamaian sipil dan meningkatkan kohesi sosial di seluruh negeri.
Sebagai bagian dari kunjungannya di Damaskus, Baccora juga bertemu dengan anggota gereja dan menekankan pentingnya partisipasi komunitas Kristen dalam upaya membangun kembali Suriah.
Baccora menegaskan bahwa SOC "melakukan segala upaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan membangun negara demokratis dan sipil yang inklusif bagi semua pihak."
Menurutnya, rakyat Suriah "memantau situasi saat ini dengan penuh kesadaran" dan memahami pentingnya periode transisi antara jatuhnya rezim lama dan pembentukan negara baru.
6 bulan yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 7 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 1 hari yang lalu