Dampak Teknologi dan Medsos terhadap Keamanan Pengguna, Terutama Perempuan

Oleh: Dyah Ratna Meta Novia
Rabu, 18 Desember 2024 | 06:30 WIB
Dampak teknologi terhadap perempuan (Foto/Freepik)
Dampak teknologi terhadap perempuan (Foto/Freepik)

BeritaNasional.com - Pada era yang semakin dinamis ini, kemajuan teknologi dan perkembangan media sosial telah membawa berbagai manfaat bagi kehidupan sehari-hari kita. Teknologi tidak hanya mempermudah komunikasi dan akses informasi, tetapi juga memungkinkan berbagai peluang baru dalam pendidikan, bisnis, dan interaksi sosial. 

Namun, di balik semua manfaat tersebut, terdapat juga tantangan serius yang harus dihadapi, terutama dalam hal keamanan pengguna, khususnya bagi perempuan.

Manfaat Teknologi dan Media Sosial
Kemajuan teknologi telah memungkinkan kita untuk terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia dengan lebih mudah. Media sosial telah menjadi alat penting dalam berbagi informasi, berkumpul dalam komunitas, dan memperjuangkan hak-hak individu. Platform seperti Facebook, Instagram, Twitter, dan TikTok tidak hanya memungkinkan kita untuk berbagi momen penting dalam hidup, tetapi juga untuk berbicara tentang isu-isu sosial yang penting seperti hak asasi manusia, kesetaraan gender, dan keadilan sosial.

Selain itu, teknologi juga memungkinkan akses ke pendidikan, pelatihan, dan sumber daya yang sebelumnya tidak dapat diakses oleh banyak orang. Internet membuka pintu bagi pengetahuan, keterampilan, dan kesempatan untuk berkembang secara pribadi dan profesional. Namun, meskipun kemajuan ini sangat membantu, ada juga dampak negatif yang harus dipertimbangkan.

Risiko dan Ancaman: Kekerasan Berbasis Gender Online (KBGO)
Salah satu dampak negatif terbesar dari kemajuan teknologi adalah meningkatnya kekerasan berbasis gender online (KBGO). KBGO merujuk pada segala bentuk kekerasan yang terjadi melalui media digital yang ditujukan terhadap perempuan, termasuk pelecehan verbal, ancaman, dan tindakan diskriminatif lainnya. Dalam banyak kasus, KBGO dilakukan oleh pelaku yang tidak dikenal, tetapi juga bisa dilakukan oleh orang-orang dalam lingkaran sosial korban, seperti teman, mantan pacar, atau bahkan anggota keluarga.

KBGO sering kali sulit dikenali karena sifatnya yang anonim dan kemampuan pelaku untuk menyamar di balik akun-akun palsu. Ini menciptakan ruang yang aman bagi pelaku untuk mengeksploitasi korban tanpa takut terkena konsekuensi hukum. Bagi perempuan, KBGO dapat menyebabkan kerusakan psikologis yang serius, termasuk depresi, kecemasan, dan gangguan kesehatan mental lainnya. Dalam beberapa kasus, kekerasan ini bahkan bisa memicu konsekuensi yang lebih parah, seperti gangguan dalam pekerjaan atau pendidikan, serta kehilangan kontak sosial.

Upaya untuk Menciptakan Ruang Digital yang Lebih Aman
Sebagai raksasa teknologi, Meta (sebelumnya Facebook) menyadari pentingnya menciptakan ruang digital yang aman bagi pengguna, terutama bagi remaja. Meta telah mengimplementasikan berbagai kebijakan dan fitur untuk melindungi penggunanya dari KBGO. Salah satunya adalah pengenalan fitur-fitur yang membantu pengguna melaporkan dan memblokir akun-akun yang melakukan pelecehan. Selain itu, Meta juga telah meluncurkan alat untuk melindungi privasi dan meningkatkan kontrol yang dimiliki oleh pengguna atas informasi pribadi mereka.

Untuk memastikan keamanan pengguna, Meta bekerja sama dengan para ahli di bidang perkembangan remaja, psikologi, dan kesehatan mental. Mereka tidak hanya mengembangkan teknologi yang lebih canggih untuk mendeteksi dan mencegah KBGO, tetapi juga memberikan edukasi kepada pengguna tentang cara melindungi diri mereka secara online. Meta juga aktif melakukan kampanye kesadaran untuk mengajarkan pengguna tentang bahaya KBGO dan bagaimana cara menghindarinya.

Kemajuan teknologi dan media sosial membawa banyak manfaat, tetapi juga menimbulkan tantangan baru dalam hal keamanan pengguna, terutama perempuan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan teknologi seperti Meta untuk terus berinovasi dalam menciptakan ruang digital yang aman dan sesuai dengan usia penggunanya. Melalui kerja sama dengan para ahli di bidang terkait, serta upaya terus-menerus dalam edukasi dan teknologi, kita bisa berharap bahwa era digital dapat menjadi tempat yang lebih aman bagi semua orang, tanpa terkecuali perempuan.

Nailil Hikmah / Magang
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: