Tentara Korut Jadi Tantangan Berat Ukraina Melawan Rusia
BeritaNasional.com - Usai pertempuran di wilayah bersalju Kursk, Rusia pada pekan ini, pasukan khusus Ukraina menemukan belasan mayat tentara Korea Utara (Korut) yang tewas.
Di antara jasad tersebut, ditemukan seorang yang masih hidup. Namun, saat pasukan Ukraina mendekat, ia justru meledakkan granat dan bunuh diri, menurut keterangan yang diunggah di media sosial oleh Pasukan Operasi Khusus Ukraina.
Pasukan tersebut mengatakan, tentara mereka dapat lolos dari ledakan itu tanpa cedera. Reuters tidak dapat memverifikasi insiden tersebut.
Namun, di antara bukti-bukti yang semakin banyak dari medan perang, laporan intelijen, dan kesaksian pembelot, beberapa tentara Korea Utara memilih mengambil tindakan ekstrem saat mendukung perang Rusia melawan Ukraina selama tiga tahun terakhir.
"Meledakkan diri dan bunuh diri, itulah kenyataan tentang Korea Utara," kata Kim, mantan tentara Korea Utara berusia 32 tahun yang membelot ke Selatan.
Ia meminta agar identitasnya hanya disebutkan dengan nama belakangnya karena takut akan pembalasan terhadap keluarganya yang tinggal di Utara.
"Para tentara yang meninggalkan rumah untuk bertempur di sana telah dicuci otaknya dan benar-benar siap mengorbankan diri mereka untuk Kim Jong Un," ujarnya dikutip dari VOA.
Kim pernah bekerja untuk militer Korea Utara di Rusia selama sekitar tujuh tahun. Ia terlibat dalam proyek konstruksi untuk menghasilkan mata uang asing bagi rezim tersebut hingga 2021.
Ukraina dan Barat memperkirakan Pyongyang mengerahkan sekitar 11.000 tentara untuk mendukung pasukan Moskow di wilayah Kursk, Rusia bagian barat, yang direbut Ukraina dalam serangan mendadak tahun lalu. Lebih dari 3.000 tentara dilaporkan tewas atau terluka, menurut Kyiv.
Namun Moskow dan Pyongyang membantah laporan tentang pengerahan pasukan Korea Utara. Tapi pada Oktober, Presiden Rusia Vladimir Putin tidak membantah keberadaan tentara Korea Utara di Rusia, sementara seorang pejabat Korea Utara menyatakan bahwa pengerahan tersebut sah secara hukum.
Pengerahan pasukan Korea Utara ke Rusia merupakan keterlibatan besar pertama negara tersebut dalam perang sejak Perang Korea meletus pada 1950-1953. Sebelumnya, Korea Utara dilaporkan mengirimkan kontingen yang jauh lebih kecil ke Perang Vietnam dan konflik sipil di Suriah.
Amerika Serikat mengatakan pengalaman Pyongyang di Rusia akan membuat Korea Utara lebih mampu berperang melawan negara-negara tetangganya.
7 bulan yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
PENDIDIKAN | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu