Istana Tolak Usul Biaya Program MBG dari Zakat

Oleh: Lydia Fransisca
Kamis, 16 Januari 2025 | 07:45 WIB
Makan bergizi gratis bagi siswa. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Makan bergizi gratis bagi siswa. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) AM Putranto buka suara soal usulan Ketua DPD Sultan B. Najamudin soal penggunaan dana zakat untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Putranto mengatakan, usulan tersebut sangat memalukan. Dia pun menegaskan bahwa pemerintah tak akan memenuhi usulan tersebut.

"Itu sangat memalukan, bukan seperti itu kami," kata Putranto kepada wartawan dikutip, Kamis (16/1/2025).

Putranto berujar, dana zakat bukan digunakan untuk membantu program pemerintah. Sementara itu, dia memastikan bahwa pemerintah sudah memiliki alokasi anggaran untuk menjalankan program ini. 

Oleh karenanya, dia memastikan anggaran MBG tidak akan mengganggu sektor lain yang sudah memiliki alokasi dananya masing-masing. 

“Terus sudah dianggarkan sejumlah Rp71 triliun itu. Jadi tidak mengambil ke dana yang lain-lain beliau (Prabowo) sudah betul-betul loh luar biasa. Jadi tidak ada yang bilang ambil dari manapun,” ujarnya.

Sebelumnya, Ketua DPD Sultan B. Najamudin mengusulkan agar pemerintah membuka kesempatan pembiayaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) melalui zakat, infak, dan sedekah. Sebab, masyarakat Indonesia memiliki sifat gotong royong.

"Saya sih melihat ada DNA dari negara kita, DNA dari masyarakat Indonesia itu kan dermawan, gotong royong. Nah, kenapa enggak ini justru kita manfaatkan juga?" kata Sultan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (14/1/2025).

Selain nilai kegotongroyongan, dia menilai pembiayaan program MBG melalui zakat juga dapat membantu meringankan pemerintah untuk mencukupi besaran anggaran program tersebut.

"Saya melihat begini, memang negara pasti di bawah Pak Prabowo-Mas Gibran ini betul-betul ingin program Makan Bergizi Gratis ini maksimal. Hanya saja kan kita tahu semua bahwa anggaran kita juga tidak akan semua dipakai untuk makan gizi gratis," ujarnya.

 sinpo

Editor: Harits Tryan Akhmad
Komentar: