Kemacetan Libur Isra Mi'raj dan Imlek 2025 Terkendali, Puncak Masih Jadi Tantangan

Oleh: Ahda Bayhaqi
Rabu, 29 Januari 2025 | 11:42 WIB
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno dalam Dialog Berita Nasional Malam: Libur Panjang, Macet Panjang pada Selasa (28/1/2025). (Foto/Berita Nasional TV)
Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno dalam Dialog Berita Nasional Malam: Libur Panjang, Macet Panjang pada Selasa (28/1/2025). (Foto/Berita Nasional TV)

BeritaNasional.com -  Libur panjang Isra Mi'raj dan Tahun Baru Imlek 2025 memicu mobilisasi masyarakat untuk berlibur. Pemerintah dinilai sukses dalam mengendalikan pergerakan masyarakat hingga tidak terjadi kemacetan parah.

"Saat ini, pemerintah dalam hal ini mungkin ada dinas perhubungan, yang bekerjasama dengan kepolisian, masih bisa mengendalikan pergerakan mobilitas masyarakat," ujar Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno dalam Dialog Berita Nasional Malam: Libur Panjang, Macet Panjang pada Selasa (28/1/2025).

Djoko mencatat bahwa kemacetan berarti terjadi ke arah Puncak, Bogor. Namun, hal ini tidak mengejutkan karena sudah menjadi hal biasa setiap libur panjang.

"Tapi memang di arah tertentu, seperti Puncak, itu memang luar biasa. Masih macet, saya lihat kondisinya sudah menjadi hal biasa," katanya.

Beberapa antisipasi kemacetan sudah dilakukan, seperti pemberlakuan jalur satu arah. Di jalan tol juga diterapkan jalur satu arah dan jalur lawan arah.

Terkait kemacetan di Puncak, sebelumnya sudah ada upaya penanganan khusus, seperti wacana untuk menyediakan bus khusus. Namun, hal tersebut belum terlaksana karena anggaran terbatas.

"Tapi memang Puncak ini luar biasa dan perlu penanganan khusus. Ada rencana untuk menyediakan bus khusus menuju Puncak, tetapi belum terlaksana karena anggarannya terbatas, jadi belum bisa diselenggarakan bus dari bawah menuju Puncak. Kalau itu ada, kan bisa dikendalikan agar tidak macet parah," jelas Djoko.

Meski begitu, pemerintah sudah mengupayakan tersedianya angkutan umum menuju Puncak, namun hal tersebut belum bisa mengatasi kemacetan sepenuhnya.

Sementara itu, ada wacana pembangunan kereta gantung di Puncak untuk mengatasi kemacetan. Namun, Djoko meminta agar wacana ini tidak dibangun oleh pemerintah karena memerlukan biaya besar.

"Kalau menggunakan dana negara, saya kira lebih baik swasta saja yang membangunnya. Biaya dari negara terlalu tinggi, lebih efisien jika swasta yang membangun," kata Djoko.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: