Jalur Puncak II Bisa Jadi Solusi bagi Wisatawan Hindari Antrean
BeritaNasional.com - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, menilai keberadaan jalur alternatif Puncak II masih bisa menjadi solusi bagi wisatawan untuk cepat sampai ke kawasan Puncak-Cianjur tanpa terjebak antrean di jalur Puncak, terutama saat libur panjang.
Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, angka kunjungan ke Puncak-Cianjur selama libur panjang Isra Miraj hingga Imlek 2025 mengalami penurunan karena wisatawan memilih berlibur ke kota/kabupaten lain yang bebas macet.
"Jalur Puncak II merupakan solusi yang tepat bagi wisatawan terutama dari Jabodetabek ke Cianjur karena bebas macet dibandingkan melintas di jalur Puncak, akibat macet parah di jalur Puncak tingkat kunjungan ke Cianjur terus menurun," katanya.
Ia berharap seiring masuknya Kabupaten Cianjur ke dalam kawasan aglomerasi Jabodetabekjur, pemerintah pusat dapat membangun jalur Puncak II sebagai solusi utama bagi pendatang untuk sampai dengan cepat ke berbagai objek wisata di wilayah Cianjur.
Pasalnya beberapa tahun terakhir, pemerintah daerah sudah berupaya membangun jalan sepanjang 17 kilometer di Desa Batulawang Kecamatan Cipanas yang terhubung ke wilayah Bogor sebagai upaya meningkatkan angka kunjungan dan perekonomian.
"Kami terus berupaya mendorong pemerintah pusat membantu menuntaskan pembangunan jalur Puncak II, sehingga arus lalu lintas di utara Cianjur dapat kembali hidup dan berkembang," katanya.
Ia mengatakan, dengan dibangun-nya jalur Puncak II, akan menarik wisatawan untuk datang tanpa harus terjebak antrean hingga berjam-jam di jalur Puncak, terlebih selama ini kendaraan yang melintas saat libur panjang terus meningkat.
Bahkan saat libur akhir pekan dan libur panjang pelaku usaha di kawasan Cipanas, Pacet dan Sukaresmi lebih memilih melintas di jalur Puncak II agar tepat waktu mengantarkan pesanan sayur-mayur dan bunga hias ke sejumlah pasar besar di Jabodetabek.
"Kami akan terus mengajukan permohonan agar jalur Puncak II segera dibangun sehingga angka kunjungan terus meningkat dan pelaku usaha tidak lagi merugi karena barang yang diantarkan rusak di perjalanan akibat macet hingga berjam-jam," katanya.
7 bulan yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu