Hari Kanker Sedunia 2025, Berikut Sejarah hingga Tema Peringatannya

BeritaNasional.com - Setiap tanggal 4 Februari, masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Kanker Sedunia sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan bahaya kanker serta pentingnya pencegahan dan pengobatan dini. 

Tahun ini, peringatan Hari Kanker Sedunia memasuki tahun ke-25 sejak pertama kali ditetapkan oleh Union for International Cancer Control (UICC), sebuah organisasi global yang menyatukan komunitas kanker di seluruh dunia.

Peringatan ini diselenggarakan dalam bentuk kampanye yang bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai kanker serta mendorong masyarakat untuk menjalani pola hidup sehat guna mengurangi risiko penyakit ini. 

Selain itu, kampanye juga menyoroti pentingnya deteksi dini dan akses pengobatan yang lebih baik bagi pasien kanker.

Sejarah Hari Kanker Sedunia

Hari Kanker Sedunia pertama kali diresmikan pada tahun 2000 dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Dunia Melawan Kanker di Paris. Dalam kesempatan tersebut, para pemimpin dunia menandatangani Piagam Paris Melawan Kanker, yang berisi komitmen global untuk terus berinvestasi dalam upaya pencegahan, pengobatan, serta peningkatan kualitas hidup bagi para pasien kanker.

Piagam ini juga bertujuan untuk mengingatkan masyarakat dunia akan pentingnya upaya kolektif dalam melawan kanker. Pasalnya, jumlah kasus kanker terus meningkat setiap tahunnya, menjadikan penyakit ini sebagai salah satu penyebab utama kematian di dunia.

Dengan adanya peringatan Hari Kanker Sedunia, diharapkan semakin banyak masyarakat yang sadar akan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin serta menerapkan gaya hidup sehat untuk menekan angka kasus kanker di masa depan.

Tema Kanker Sedunia 2025

Hari Kanker Sedunia 2025 diperingati pada tanggal 4 Februari dengan tema global "United by Unique". Tema ini menempatkan individu sebagai pusat perawatan dan menyoroti pentingnya pendekatan yang dipersonalisasi dalam penanganan kanker. 

Kanker bukan hanya diagnosis medis; setiap kasus menyimpan cerita unik tentang kesedihan, rasa sakit, penyembuhan, ketahanan, dan cinta. 

Oleh karena itu, pendekatan yang berfokus pada individu, yang sepenuhnya mengintegrasikan kebutuhan unik setiap orang dengan empati dan kasih sayang, dapat menghasilkan hasil kesehatan yang optimal.

(Rep/Nadira Lathiifah)