Sentimen Negatif Publik AS Terhadap Trump Berdampak Rupiah Menguat

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Rabu, 26 Februari 2025 | 15:00 WIB
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)
Ilustrasi (BeritaNasional/Pixabay)

BeritaNasional.com -  Rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Mata uang negeri Paman Sam tersebut melemah setelah survei kepercayaan konsumen AS yang turun dan lebih rendah dari perkiraan. 

Pernyataan ini disampaikan analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong, Rabu (26/2/2025). 

"Nilai tukar (kurs) rupiah berpotensi menguat pasca survei kepercayaan konsumen AS lebih rendah dari perkiraan"

Berdasar catatan, indeks kepercayaan konsumen AS terjun bebas menjadi 98,3 dari 102,5 dan ekspektasi 105,3.  Penurunan ini disebabkan sentimen negatif dari kebijakan tarif Presiden Donald Trump dan pemberhentian banyak pekerja pemerintah di negara tersebut.

Sejak menjabat menjadi orang nomor satu di AS Donald Trump menerbitkan berbagai kebijakan yang mengejutkan dan mengundang kontroversial. 

Belum lama ini ia mengumumkan akan merumahkan  dua ribu karyawan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) sekaligus menempatkan hampir semua staf lainnya untuk cuti administratif.

Sementara itu pemangkasan rating saham Morgan Stanley Capital International (MSCI) Indonesia dapat membebani nilai tukar rupiah ke depannya.

“Alasannya (pemangkasan rating saham yaitu) prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia dan valuasi perusahaan dari sisi pendapatan,” ungkapnya. 

Kurs rupiah diperkirakan Rp16.250-Rp16.350 per dolar AS.

Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari ini di Jakarta menguat 24 poin atau 0,15% menjadi Rp16.347 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.371 per dolar AS.sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: