Potensi Defisit Ratusan Juta Dolar AS di 2025, Sekjen PBB Usul Pangkas Pegawai untuk 2026

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 19 Oktober 2025 | 10:30 WIB
Potensi defisit ratusan juta dolar AS di 2025, Sekjen PBB usul pangkas pegawai untuk 2026. (Foto/un.org)
Potensi defisit ratusan juta dolar AS di 2025, Sekjen PBB usul pangkas pegawai untuk 2026. (Foto/un.org)

BeritaNasional.com - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berpotensi mengalami defisit lebih dari 450 juta dolar Amerika Serikat (USD) pada 2025. Menyikapi hal itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres pada Jumat (17/10) kemarin mengusulkan pengurangan pegawai sebesar 18,8 persen untuk 2026, atau berkurang 2.681 posisi menjadi 11.594, dibandingkan dengan data 2025.

Saat menjelaskan anggaran program yang diusulkan untuk 2026 kepada Komite Kelima Majelis Umum PBB, Guterres juga mengusulkan penurunan kebutuhan sumber daya untuk 2026 menjadi 3,238 miliar dolar AS, atau turun 15,1 persen dibandingkan alokasi anggaran 2025.

Anggaran program yang diusulkan untuk 2026 terdiri dari tiga bagian, yakni garis besar rencana, rencana program untuk 2026 dan informasi kinerja program untuk 2024, serta kebutuhan sumber daya untuk program dan subprogram.

"Revisi laporan estimasi ini merupakan respons pragmatis terhadap realitas fiskal yang terus berkembang serta ekspektasi negara-negara anggota," ujar Guterres, yang dikutip Minggu (18/10/2025).

Meski pengurangan yang diusulkan dalam revisi anggaran untuk 2026 sangat besar, Guterres mengaku bahwa hal tersebut dirancang dengan cermat untuk menjaga keseimbangan di tiga pilar PBB, yaitu perdamaian dan keamanan, pembangunan, serta hak asasi manusia, ungkap Guterres.

Guterres menjelaskan bahwa PBB memiliki tunggakan sebesar 760 juta dolar AS per akhir 2024, yang sebagian besar belum tertagih, dan kebanyakan sangat kecil kemungkinannya untuk tertagih. Ditambah dengan kredit sebesar 89 juta dolar AS yang diberikan kepada negara-negara anggota sebagai bagian dari iuran mereka untuk 2025.

Artinya, kata dia, PBB akan menerima dana lebih rendah dari anggaran yang disetujui untuk 2025, meskipun jika negara-negara anggota membayar kontribusi mereka secara penuh tahun ini.

Menurutnya, hingga akhir September, PBB baru berhasil mengumpulkan 66,2 persen dari iuran tahun ini, dibandingkan 78,1 persen pada periode yang sama tahun lalu. Dan pada kuartal terakhir 2025, PBB masih menghadapi ketidakpastian yang signifikan terkait pengumpulan iuran untuk tahun ini.

"Mengingat tingkat ketidakpastian terkait pemasukan saat ini, PBB berpotensi menutup 2025 dengan defisit lebih dari 450 juta dolar AS, meskipun telah memangkas pengeluaran hampir 600 juta dolar," ungkap Guterres.

Sumber: Antarasinpo

Editor: Kiswondari
Komentar: