Mikroplastik Ditemukan di Air Hujan Jakarta, Pemprov Gandeng BRIN Susun Kebijakan

Oleh: Tim Redaksi
Minggu, 19 Oktober 2025 | 05:00 WIB
Kendaraan menerobos hujan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (18/10/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)
Kendaraan menerobos hujan di Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta, Sabtu (18/10/2025). (Beritanasional.com/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com - Pemprov Jakarta melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) menyatakan akan menindaklanjuti temuan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) terkait adanya kandungan mikroplastik dalam air hujan di Jakarta.

Temuan ini dianggap sebagai alarm lingkungan serius yang harus ditangani secara kolaboratif.

Kepala Dinas LH DKI Jakarta Asep Kuswanto menegaskan bahwa polusi plastik kini telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan hingga ke atmosfer.

“Kami memandang temuan BRIN ini sebagai alarm lingkungan yang perlu direspons cepat dan kolaboratif. Polusi plastik kini bukan hanya urusan laut atau sungai, tetapi sudah sampai di langit Jakarta,” ujar Asep melalui keterangan resminya pada Sabtu (18/10/2025).

Asep menjelaskan Pemprov Jakarta tengah memperkuat program pengendalian sampah plastik dari hulu ke hilir, termasuk memantau kualitas udara dan air hujan secara terpadu.

Selama ini, DKI telah menjalankan kebijakan seperti Peraturan Gubernur Nomor 142 Tahun 2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan.

Sebagai tindak lanjut langsung, DLH DKI Jakarta saat ini tengah berkoordinasi dengan BRIN untuk memperluas pemantauan mikroplastik dalam udara dan air hujan.

Data ini akan diintegrasikan ke dalam sistem Jakarta Environmental Data Integration (JEDI), platform pemantauan kualitas lingkungan berbasis data.

“Upaya pengurangan plastik harus dilakukan dari sumbernya, mulai dari rumah tangga, industri, hingga sektor jasa. Setiap orang punya peran,” tambahnya.

Hasil pengukuran yang terintegrasi ini diharapkan menjadi dasar kebijakan yang lebih kuat dalam pengendalian polusi plastik di udara.

Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Firdaus Ali menyatakan bahwa Pemprov sangat responsif terhadap hasil riset lingkungan.

Ia menyoroti perhatian khusus pemerintah daerah terhadap pengendalian penggunaan plastik berkualitas rendah yang mudah terurai namun justru berkontribusi besar terhadap peningkatan mikroplastik.

“Plastik jenis ini memang mudah terurai, yang sekilas tampak baik bagi lingkungan. Namun, justru berkontribusi besar terhadap peningkatan mikroplastik di alam,” ujarnya.

Firdaus Ali menegaskan bahwa pemerintah tidak anti terhadap plastik, tetapi menolak pencemaran yang ditimbulkannya.

"Kita tidak anti terhadap plastik, karena plastik sudah menjadi bagian dari peradaban modern. Yang kita tolak adalah plastik yang mencemari lingkungan,” tandasnya.

Kampanye dan Ajakan Kolaborasi

Pemprov DKI Jakarta berencana memperkuat kampanye publik bertajuk “Jakarta Tanpa Plastik di Langit dan Bumi” untuk mendorong masyarakat mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan memilah sampah.

Asep Kuswanto menutup pernyataannya dengan ajakan kolektif dan penuh makna:

“Langit Jakarta sedang mengingatkan kita untuk lebih bijak mengelola bumi. Perubahan perilaku adalah kunci,” tegasnya.

Pemprov juga mengajak dunia usaha, lembaga riset, dan komunitas lingkungan untuk berkolaborasi dalam riset, teknologi filtrasi, dan pengembangan produk ramah lingkungan. “Upaya menjaga langit bersih dari mikroplastik adalah tanggung jawab bersama,” tandasnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: