Mengapa Hukuman Fisik Tidak Relevan Diterapkan Kepada Anak? Ini Kata Pakar

BeritaNasional.com - Hukuman fisik terhadap anak disebut tidak lagi bisa digunakan di era sekarang. Dalam sebuah studi hukuman fisik hanya akan menimbulkan luka fisik dan psikis. Tidak hanya itu sanksi tersebut tidak menciptakan jaminan perbaikan sikap anak ke depan.
Menurut pakar psikolog Klinis Forensik Universitas Indonesia (UI) Kasandra Putranto, hukuman fisik sudah tidak relevan dan tidak efektif dilakukan dalam mendidik anak di masa kini.
“Dalam penelitian menunjukkan hukuman fisik dapat menyebabkan dampak negatif secara fisik maupun psikologis,” ujarnya.
Ia menerangkan dari ada menggunakan cara kekerasan tersebut lebih baik orang tua menggunakan hukuman disiplin positif yang lebih sesuai dengan masa kini.
Hukuman atau sanksi itu menggunakan pendekatan yang lebih menekankan pada pengertian dan komunikasi.
"Misalnya, menjelaskan kepada anak mengapa perilaku tertentu tidak dapat diterima dan membantu mereka memahami konsekuensinya"
Orang tua juga bisa memberikan sanksi terhadap anak dengan konsekuensi yang relevan dengan tindakan anak.
"Contohnya, jika anak merusak mainan, mereka tidak dapat bermain dengan mainan tersebut untuk sementara waktu, sehingga anak memahami hubungan antara tindakan dan konsekuensi," ungkapnya.
Selain itu orangtua diingatkan tidak berusaha ubah perilaku anak dengan hukuman fisik
“Kita sebagai orang tua juga bisa memberikan waktu tenang untuk anak agar mereka dapat merenungkan perilaku mereka. Ini bukan hukuman, tetapi kesempatan untuk menenangkan diri dan berpikir tentang tindakan mereka,” katanya.
Apabila anak mulai berperilaku buruk, orang tua dapat mengalihkan perhatian anak dari perilaku negatif ke aktivitas-aktivitas yang menyenangkan atau kreatif.
Sebaliknya, jika anak menunjukkan perilaku baik, orang tua dapat memberikan penguatan mental secara positif melalui pujian atau penghargaan. Tujuannya, memotivasi anak untuk terus berperilaku positif.
Orangtua juga dapat melakukan cara lain yakni mengajak anak berdiskusi tentang perilaku mereka dan mencari solusi bersama. Ini membantu anak merasa dihargai dan lebih bertanggung jawab atas tindakan mereka.
“Kemudian kita harus menjadi contoh yang baik bagi anak. Anak sering kali meniru perilaku orang dewasa, jadi menunjukkan perilaku yang diinginkan adalah cara yang efektif untuk mendidik mereka,” tukasnya.
8 bulan yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu