Waspadai Kurang Tidur Berulang Berdampak Serius Bagi Tubuh

BeritaNasional.com - Tidur merupakan kebutuhan setiap mahkluk hidup khususnya manusia. Aktifitas tidur yang cukup akan membuat tubuh terjaga kesehatannya. Tidak hanya fisik yang bugar secara psikis juga akan lebih tenang untuk menghasilkan pikiran dan keputusan yang rasional.
Kekurangan tidur akan memberikan dampak serius terhadap kesehatan jiwa dan raga.
Bahaya Kurang Tidur yang Berulang
1. Meningkatkan Risiko Diabetes
Tidur yang tidak mencukupi dapat mempengaruhi sensitivitas insulin, menyebabkan kadar gula darah meningkat. Jika dibiarkan terus-menerus, kondisi ini dapat berujung pada diabetes tipe 2.
2. Meningkatkan Risiko Peradangan
Penelitian dari Dasman Diabetes Institute di Kuwait menemukan bahwa kurang tidur menyebabkan peningkatan jumlah monosit nonklasik (NCM), yaitu sel imun yang dapat memperparah peradangan. Akibatnya, tubuh lebih rentan terhadap penyakit kronis seperti diabetes dan penyakit jantung.
3. Memicu Penyakit Kardiovaskular
Peradangan kronis akibat kurang tidur berulang dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah, yang meningkatkan risiko tekanan darah tinggi, stroke, dan serangan jantung.
4. Menurunkan Respons Kekebalan Tubuh
Tidur yang tidak cukup mengganggu keseimbangan antara respons imun pro-inflamasi dan anti-inflamasi. Akibatnya, tubuh menjadi lebih mudah terkena infeksi karena sistem imun tidak bekerja secara optimal.
5. Gangguan Fungsi Otak dan Suasana Hati
Kurang tidur berulang juga berdampak pada kinerja otak, termasuk kesulitan berkonsentrasi, penurunan daya ingat, serta peningkatan risiko depresi dan kecemasan.
6. Mengurangi Efektivitas Vaksinasi
Kurang tidur dapat menurunkan respons tubuh terhadap vaksin. Studi menunjukkan bahwa orang yang tidak tidur cukup setelah divaksin memiliki respons antibodi yang lebih lemah dibandingkan mereka yang tidur cukup.
7. Meningkatkan Risiko Obesitas
Kurang tidur dapat mengganggu hormon yang mengatur rasa lapar, seperti leptin dan ghrelin. Akibatnya, seseorang lebih cenderung mengonsumsi makanan tinggi kalori dan mengalami kenaikan berat badan.
8 bulan yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu