Menteri Kebudayaan Ingatkan Jejak Peradaban di Gaza yang Dihancurkan Israel

BeritaNasional.com - Komitmen Indonesia dalam mendukung kemerdekaan rakyat Palestina, tidaklah diragukan lagi. Sebagai pengingat akan perjuangan bangsa Palestina melawan penjajahan zionis Israel, dalam bulan Ramadhan tahun ini Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban menyelenggarakan kegiatan Indonesia Bersama Palestina "Ramadhan Kemenangan dan Solidaritas."
Kegiatan yang juga dihadiri oleh masyarakat Palestina di Indonesia ini diselenggarakan di Puri Ardhya Garini, Halim Perdana Kusuma, Jakarta.
Perwakilan Majelis Ulama Indonesia, Prof Sudarnoto Abdul Hakim, pada sambutannya membuka acara menyebutkan bahwa hari ini menjadi saksi perjuangan kita mendukung Bangsa Palestina. Terhitung kemenangan perjuangan Palestina menurutnya harus disambut dengan cara yang beradab. Atas nama MUI, ia mengucapkan syukur karena selama ini Indonesia konsisten mendukung perjuangan rakyat Palestina, kita harus bersatu padu, mulai dari pemerintah hingga
rakyat Indonesia.
Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid turut memberikan sambutan. Ia juga menyampaikan sikap resmi para Presiden Indonesia yang senantiasa mendukung Palestina. Begitupun menurutnya dengan konstitusi, selama lembaga konstitusi masih ada, sikap Indonesia tetap mendukung Palestina. Acara ini mengingatkan kita akan komitmen mendukung Palestina.
Wakil Menteri Luar Negeri Anis Matta mengatakan, saat ini sudah memasuki tahap penting yakni pemulihan Gaza, sehingga dukungan bagi kemerdekaan Palestina akan berlangsung terus menerus. Kesempatan ini merupakan bukti kuat mulai dari menteri hingga rakyat Indonesia konsisten mendukung perjuangan Palestina.
Menteri Kebudayaan Fadli Zon mengatakan, ia berbahagia bisa berada dalam acara tersebut. Menurutnya Ini kehormatan baginya untuk ikut mendukung Palestina sebagai negara merdeka.
Ia mengatakan, hal itu sesuai dengan amanat konstitusi kita bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan.
"Bayangkan, di saat kita di sini bersiap untuk berbuka, di Palestina saudara kita terjebak dalam penjajahan. Kehancuran ini juga menimpa situs-situs budaya, seniman, dan budayawan. Hak mereka ini terancam," jelas Fadli Zon.
Ia menjelaskan, UNESCO mencatat kerusakan pada 83 situs sejak 7 Oktober 2023, termasuk 11 situs keagamaan dan 53 bangunan yang bernilai sejarah dan/atau artistik, 3 tempat penyimpanan benda budaya bergerak, 8 monumen, 1 museum, dan 7 situs arkeologi.
Begitupun dengan hancurnya benda-benda cagar budaya di Palestina yang tidak terhitung.
"Belum lagi standar ganda dan kemunafikan yang diterapkan di forum dunia ketika berhadapan dengan Barat," terangnya.
Melalui Indonesia Bersama Palestina "Ramadhan Kemenangan dan Solidaritas", Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban berharap perjuangan Palestina untuk merdeka tetap diingat oleh bangsa Indonesia.
Fadli Zon menjelaskan, mulai dari anggota yayasan, LSM, dan penduduk Palestina di Indonesia, bahwa Indonesia siap berkomitmen untuk memperjuangkan kemerdekaan Palestina.
Acara ditutup dengan pengalungan keffiyeh atau sorban asal Palestina oleh ketua Yayasan Persahabatan dan Studi Peradaban, Dr Ahed Abu Al-Atta, kepada para pembicara yang hadir.
9 bulan yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
HUKUM | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
DUNIA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 19 jam yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu