Senin, 17 Maret 2025
JADWAL SALAT & IMSAKIAH
Imsak
00:00
Subuh
00:00
Zuhur
00:00
Ashar
00:00
Magrib
00:00
Isya
00:00

Era Baru Industri Tambang, Prabowo Tinjau Produksi Logam Mulia di PTFI Gresik

Oleh: Tim Redaksi
Senin, 17 Maret 2025 | 18:34 WIB
Presiden Prabowo (kiri) saat meninjau smelter Logam Mulia di PTFI Gresik. (Foto/BPMI Setpres)
Presiden Prabowo (kiri) saat meninjau smelter Logam Mulia di PTFI Gresik. (Foto/BPMI Setpres)

BeritaNasional.com -  Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung area smelter PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur, pada Senin (17/3/2025). 

Pada peninjauan ini, Presiden mengunjungi area electro refinery untuk melihat produksi katoda, serta area precious metal refinery (PMR) untuk melihat produksi emas dari hasil pemurnian bijih yang sebelumnya diekstraksi dari tambang.

PMR PTFI merupakan fasilitas pemurnian emas modern terbesar di dunia yang terintegrasi dari hulu ke hilir, mulai dari pertambangan, pengolahan, hingga pemurnian logam mulia.

Dalam keterangannya kepada awak media, Presiden menegaskan bahwa pembangunan fasilitas pemurnian ini merupakan pencapaian besar bagi Indonesia dalam upaya hilirisasi industri pertambangan. 

"Saya kira ya kita bangga, bersyukur, akhirnya punya processing dari logam-logam murni. Kita sekarang tidak mau menjual sumber alam kita sebagai bahan baku, kita tidak mau lagi jual murah, kita mau di-processing di Indonesia, supaya nilai tambah bisa kita nikmati, ini nanti tambah kekayaan negara untuk rakyat Indonesia," kata Presiden usai peresmian.

PMR yang dibangun dengan total investasi mencapai USD630 juta atau setara dengan Rp10 triliun tersebut menggunakan teknologi hidrometalurgi dalam proses pemurniannya. PMR memiliki kapasitas produksi yang signifikan yaitu sebesar 6.000 ton lumpur anoda per tahun, 50 ton emas per tahun, 210 ton perak per tahun, dan 0,03 ton platinum per tahun. 

Selain itu, pabrik ini juga mampu memproduksi 0,375 ton paladium per tahun, 285 ton selenium per tahun, 220 ton bismuth per tahun, hingga 2.200 ton timbal per tahun. Dengan beroperasinya PMR ini, seluruh produksi lumpur anoda dari smelter PTFI kini dapat dimurnikan di dalam negeri.

Dalam keterangan terpisah, Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan bahwa PMR ini adalah pemurnian emas modern dengan teknologi hidrometalurgi yang terbesar di dunia. Pada bulan Desember tahun 2024, PMR PTFI telah memulai produksi pertamanya dan diperkirakan sebanyak 32 ton bahan baku akan dimurnikan menjadi emas pada tahun ini. 

"Tahun-tahun ke depannya sekitar 50 ton per tahun. Jadi ini tentu saja akan sangat membantu ekosistem generisasi emas. Dalam hal ini antara lain adalah untuk memasok juga bullion bank yang sudah dibentuk di Indonesia," tambahnya. 

Sementara itu, produksi emas oleh PMR PTFI telah mencapai 1,062 ton atau setara dengan Rp 1,7 triliun per tanggal 9 Maret 2025. Keberadaan PMR PTFI ini pun diharapkan mampu mendukung strategi pemerintah dalam meningkatkan hilirisasi pada sektor pertambangan.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: