Pesan Ramadan: Cinta Dalam Diam

BeritaNasional.com -  Mencintai dalam diam adalah perasaan yang dialami oleh seseorang yang merasa takut untuk mengungkapkan perasaannya kepada orang yang dicintainya.

Menurut Ustaz kondang Hanan Attaki, dalam Islam, mencintai dalam diam dianggap sebagai cara yang paling tepat ketika seseorang belum siap untuk terikat dalam pernikahan. 

Ini berarti bahwa seseorang dapat memiliki perasaan cinta yang kuat, tetapi tidak mengungkapkannya secara terbuka sampai mereka siap untuk mengambil komitmen yang lebih serius melalui pernikahan.

Jika belum mampu mencintai dan dicintai dalam ikatan pernikahan, cinta dalam diam merupakan jawaban atas segala kegalauan hati. Hal tersebut dijelaskan Ustadz Hanan Attaki di Akun YouTube Islam Channel pada 16 Januari 2023.

Janganlah kita menyerahkan hati kita kepada seseorang sebelum ada ikatan pernikahan yang sah. 

Pernikahan adalah komitmen cinta yang tulus, dan jika belum ada komitmen tersebut, maka janganlah kita memberikan hati kita. 

Sebab, hati kita adalah anugerah yang paling berharga bagi manusia, kata Ustadz Hanan Attaki.

"Tertarik itu wajar, kepo bolehlah selama belum berlebihan, yang di lihat hanya wajah dan telapak tangannya saja," jelas Hanan Attaki.

Menurut dia, cinta dalam Islam memiliki makna yang sangat mulia dan suci. Cinta sejati haruslah dibangun atas dasar kasih sayang yang tulus dan dibuktikan dengan tindakan nyata, bukan hanya sekedar kata-kata atau perasaan semata.

Segala sesuatu yang kita cintai di dunia ini haruslah dilandasi oleh kecintaan kita kepada Allah Ta'ala, bukan hanya karena dorongan nafsu semata. 

Mencintai sesuatu hanya karena nafsu dapat membawa kita ke jalan yang salah dan berbahaya.

Barang siapa mencintai seseorang dengan niat karena Allah, dan orang yang dicintainya juga memiliki perasaan yang sama, maka keduanya akan mendapatkan tempat yang mulia di surga. 

Derajat mereka di surga akan ditentukan oleh kedalaman cinta mereka karena Allah, dan mereka akan bersama-sama dengan orang-orang yang memiliki cinta yang serupa dan ikhlas karena Allah, jelas Ustadz Hanan Attaki.

(Red/Muhammad Dzaki Ramadhan)