Xiaomi Kembangkan SoC Sendiri untuk Mengurangi Ketergantungan pada Qualcomm dan MediaTek

Oleh: Imantoko Kurniadi
Senin, 07 April 2025 | 05:40 WIB
Xiaomi 15 Ultra. (Foto/Doc. Xiaomi)
Xiaomi 15 Ultra. (Foto/Doc. Xiaomi)

BeritaNasional.com -  Setelah sempat mundur dari pengembangan chip beberapa waktu lalu, Xiaomi kini dikabarkan tengah mempersiapkan langkah besar untuk kembali memasuki pasar System on Chip (SoC) dengan produk terbaru mereka.

Bocoran terbaru memberikan gambaran lebih jelas mengenai upaya Xiaomi dalam mengembangkan prosesor smartphone miliknya sendiri.

Sebelumnya, sempat beredar rumor mengenai desain SoC Xiaomi yang menggunakan teknologi 3nm canggih. Namun, sumber terpercaya Fixed Focus Digital (melalui Jukanlosreve di X) mengungkapkan bahwa chip pertama Xiaomi yang berbasis Arm v9 justru akan menggunakan node TSMC N4P.

Proses yang lebih matang dan biaya produksi yang lebih efisien ini menunjukkan bahwa Xiaomi memilih pendekatan yang seimbang, mengutamakan performa dan efisiensi produksi dalam langkah kembalinya ke dunia pembuatan chip.

Spesifikasi SoC Xiaomi: Konfigurasi Octa-Core dan GPU Impressive

Berdasarkan bocoran spesifikasi, SoC Xiaomi akan mengusung konfigurasi CPU octa-core dengan susunan 1+3+4. Terdapat satu inti Cortex X925 berkinerja tinggi dengan kecepatan 3.2GHz, tiga inti Cortex A725 di 2.6GHz, dan empat inti Cortex A520 hemat daya yang berjalan pada 2.0GHz.

Meskipun konfigurasi ini tidak menunjukkan kemampuan flagship, SoC ini diperkirakan akan hadir di perangkat mid-range premium, seperti Xiaomi 15S yang diharapkan meluncur pada tahun 2025.

Pada sisi grafis, SoC ini diperkirakan akan menggunakan GPU IMG DXT72 dari Imagination Technologies yang beroperasi pada 1.3GHz. Menariknya, perkiraan awal menunjukkan bahwa performa grafisnya bisa melebihi Adreno 740 yang ada pada Snapdragon 8 Gen 2, memberikan potensi grafis yang solid.

Integrasi ISP dan Kemungkinan Kerja Sama dengan MediaTek atau Huawei

Xiaomi diperkirakan juga akan mengintegrasikan Image Signal Processor (ISP) buatannya sendiri ke dalam SoC ini. Sementara itu, komponen lain seperti modem 5G dan DSP mungkin akan disuplai oleh MediaTek, Synopsys, atau bahkan Huawei, tergantung pada ketersediaan dan faktor geopolitik yang mempengaruhi.

Pengembangan SoC in-house ini sejalan dengan tujuan Xiaomi untuk mengurangi ketergantungan pada pembuat chip pihak ketiga seperti Qualcomm dan MediaTek.

Langkah ini tidak hanya memberikan Xiaomi kendali lebih besar atas integrasi perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga memungkinkan mereka mengelola dinamika rantai pasokan dan biaya produksi dengan lebih efisien.

Namun, kondisi geopolitik, khususnya pembatasan ekspor dari AS, bisa mempengaruhi akses Xiaomi terhadap proses manufaktur canggih, yang berpotensi memengaruhi jadwal dan kemampuan produksi.sinpo

Editor: Imantoko Kurniadi
Komentar: