Apa Itu Microcheating? Penyebab, Tanda, dan Cara Menanganinya dalam Hubungan

BeritaNasional.com - Mengomentari foto rekan kerja di media sosial, mengirim pesan langsung, atau lebih sering menghubungi melalui platform perpesanan ala perkantoran bagi sebagian orang, tindakan ini mungkin tidak terlalu berarti.
Namun, bagi pasangan Anda, hal tersebut bisa dianggap sebagai bentuk microcheating, yang bagi sebagian orang dianggap sebagai pengkhianatan karena bisa membangun kedekatan emosional satu demi satu, bahkan hanya dengan satu emoji hati.
Apa Itu Microcheating?
Microcheating adalah istilah yang dipopulerkan oleh psikolog Australia, Melanie Schilling. Istilah ini mencakup perilaku yang berada di luar batas hubungan fisik atau emosional yang jelas, namun melibatkan tindakan yang mungkin tidak bisa Anda bicarakan secara terbuka dengan pasangan.
Hal ini bisa berupa chatting diam-diam di media sosial, menghabiskan waktu lebih lama dari biasanya untuk berbicara dengan rekan kerja, atau berbagi detail pribadi mengenai hubungan Anda dengan orang lain.
Abby Medcalf, seorang psikolog dari Berkeley, California, seperti dikutip dari apnews, Senin (7/4/2025) menjelaskan bahwa meskipun istilah ini baru-baru ini menjadi tren, pada dasarnya perilaku tersebut sudah ada sejak lama.
Bagi banyak pasiennya, microcheating sering kali berupa pengiriman pesan atau percakapan melalui media sosial, dan ini bisa menjadi jalan licin menuju masalah lebih besar.
Mengapa Microcheating Bisa Menjadi Masalah?
Dalam dunia hubungan yang terus berkembang, banyak hal yang dulunya dianggap biasa, kini bisa dipandang berbeda. Liking atau mengomentari foto seseorang di media sosial mungkin terasa sepele bagi sebagian pasangan.
Namun bagi pasangan yang sensitif terhadap hal-hal seperti ini, tindakan tersebut bisa menimbulkan kecemburuan atau keraguan.
Medcalf menegaskan bahwa dalam hubungan, tidak ada yang benar-benar salah atau benar. Yang terpenting adalah preferensi dan batasan yang disepakati bersama. Masalah muncul ketika perilaku tersebut mulai mengurangi perhatian atau energi dari hubungan utama Anda.
“Microcheating menjadi masalah ketika pasangan Anda tidak nyaman dengan hal tersebut atau tidak tahu bahwa hal itu terjadi. Jika mereka tahu dan merasa tidak nyaman, maka itu bisa dianggap sebagai bentuk pengkhianatan,” kata Medcalf.
Bagaimana Menghadapi Microcheating dalam Hubungan?
Setiap hubungan memiliki batasan-batasan, baik yang telah dibicarakan maupun yang hanya terasakan. Dengan adanya semakin banyak area abu-abu dalam hubungan modern, penting bagi pasangan untuk mendiskusikan apa yang mereka anggap sebagai perilaku yang dapat diterima atau tidak, bahkan sebelum masalah muncul.
Jika Anda dan pasangan bertemu melalui aplikasi kencan, penting untuk membicarakan apakah kalian akan menonaktifkan aplikasi tersebut dan menjalin hubungan eksklusif.
Tentukan pula apa arti eksklusif tersebut: apakah itu berarti tidak berkencan dengan orang lain, berhenti berbicara dengan orang lain di aplikasi, atau tidak menghubungi orang lain di media sosial.
Schroeder menyarankan untuk memulai pembicaraan ini jauh sebelum masalah timbul, meskipun tidak selalu mudah untuk mengetahui kapan waktu yang tepat untuk melakukannya.
“Sama seperti saat Anda berkendara, jika Anda merasa penuh bahan bakar, Anda tidak akan berpikir, 'Kapan saya harus berhenti untuk mengisi bensin?'” ujarnya.
Tanda-Tanda Microcheating: Apa yang Harus Diperhatikan?
Perubahan perilaku pasangan, seperti menjadi lebih tertutup dengan ponsel mereka atau sering memeriksa media sosial, bisa menjadi tanda adanya masalah.
Namun, Schroeder mengingatkan agar Anda tidak langsung bersikap menuduh. Sebaliknya, ungkapkan kekhawatiran Anda dengan cara yang penuh rasa ingin tahu.
“Saya perhatikan Anda lebih sering bermain dengan ponsel akhir-akhir ini, dan itu membuat saya khawatir karena saya tidak tahu artinya.”
Microcheating bisa terjadi karena berbagai alasan, namun seringkali ini disebabkan oleh pencarian kembali semangat yang dirasakan dalam hubungan baru.
Beberapa orang mungkin tidak melangkah lebih jauh, namun Schroeder menyarankan untuk memperhatikan apakah Anda sendiri terlibat dalam perilaku tersebut. Ini bisa menjadi kesempatan untuk introspeksi dan memperbaiki hubungan.
Namun, bukan berarti microcheating selalu berujung pada berakhirnya hubungan. Menurut Schroeder, ini bisa menjadi krisis yang membantu pasangan untuk saling memahami lebih dalam dan memperbaiki hubungan yang ada.
“Kadang-kadang, ketika contoh-contoh kecil microcheating muncul, ini bisa menjadi momen penting untuk memahami, ‘Mengapa hal ini muncul untuk saya?’” tutupnya.
9 bulan yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
POLITIK | 2 hari yang lalu