Menilik Pengertian, Sejarah dan Makna Jumat Agung yang Diperingati Umat Kristiani

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 16 April 2025 | 08:45 WIB
Gereja Katedral. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Gereja Katedral. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Jumat Agung yang jatuh pada tanggal 18 April 2025 merupakan salah satu hari suci terpenting dalam tradisi umat Kristiani, yang diperingati setiap hari Jumat sebelum Hari Paskah. 

Di balik peringatannya yang penuh khidmat, Jumat Agung menyimpan sejarah panjang serta makna spiritual yang mendalam bagi umat Kristiani di seluruh dunia.

Hari ini diperingati setiap Jumat sebelum Paskah sebagai momen mengenang pengorbanan Yesus Kristus yang wafat di kayu salib demi menebus dosa umat manusia.

Pengertian Jumat Agung

Secara harfiah, Jumat Agung dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Good Friday. Meski disebut “Good” atau baik, hari ini justru menandai momen penuh duka dalam kehidupan Yesus. 

Istilah “Good” merujuk pada kebaikan dan keselamatan yang lahir dari pengorbanan-Nya, di mana Yesus rela disalibkan demi menebus dosa umat manusia.

Sejarah Jumat Agung

Merangkum beragam sumber, Jumat Agung memiliki akar sejarah sejak abad pertama Masehi, ketika komunitas awal Kristen mulai mengenang penderitaan dan kematian Yesus di Yerusalem. 

Peristiwa ini tercatat dalam keempat Injil dalam Alkitab – Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes – yang menggambarkan bagaimana Yesus diadili, disiksa, hingga akhirnya disalibkan di Bukit Golgota.

Selama berabad-abad, gereja-gereja di seluruh dunia merumuskan cara-cara ibadah dan peringatan Jumat Agung secara liturgis. Salah satu tradisi yang masih dijalankan hingga kini adalah jalan salib atau Via Dolorosa, yang menggambarkan 14 tahapan perjalanan Yesus menuju tempat penyaliban.

Makna Jumat Agung

Jumat Agung tidak hanya menjadi momen duka, tetapi juga mengandung makna yang dalam tentang kasih, pengorbanan, dan pengampunan. Umat Kristiani percaya bahwa kematian Yesus merupakan bukti nyata kasih Allah kepada manusia, serta awal dari kemenangan atas dosa dan maut yang dirayakan dalam kebangkitan-Nya pada Hari Paskah.

Dalam ibadah Jumat Agung, umat diajak untuk merenung dan merefleksikan penderitaan Yesus. Ibadah dilakukan dalam suasana khidmat dan hening, tanpa hiasan gereja, serta tanpa perayaan Ekaristi sebagai bentuk penghormatan terhadap pengorbanan Kristus.

Hari Libur Nasional

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia, yakni SKB Nomor 1017, Nomor 2, dan Nomor 2 Tahun 2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025, tanggal 18 April 2025 telah ditetapkan sebagai hari libur nasional.

Keputusan ini tertuang dalam SKB yang diterbitkan pada 14 Oktober 2024 dan menjadi panduan resmi penetapan hari libur serta cuti bersama sepanjang tahun 2025. sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: