AHY Ingatkan 5 Agenda Prioritas Infrastruktur untuk Pembangunan Jakarta hingga 2029

Oleh: Lydia Fransisca
Rabu, 23 April 2025 | 15:31 WIB
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan AHY (Beritanasional/Panji)
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan AHY (Beritanasional/Panji)

BeritaNasional.com - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali menegaskan lima agenda prioritas pembangunan infrastruktur dalam periode 2025–2029. 

Pertama, AHY mengatakan bahwa permasalahan sampah di Jakarta dapat diatasi dengan intervensi teknologi. Menurut AHY, dengan APBD Rp 91 triliun, pengelolaan sampah dapat menjadi salah satu prioritas utama.

"Jakarta itu memproduksi kurang lebih 7 ribu ton sampah setiap hari. Ini yang harus menjadi atensi besar kita semua," kata AHY dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) DKI Jakarta yang membahas Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Jakarta 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2026, di Balai Kota Jakarta, Rabu (23/4/2025). 

AHY menilai, pengelolaan sampah harus dari hulu ke hilir, mulai dari rumah tangga, industri sampai dengan titik pembuangan sampah. 

Menurutnya, volume sampah yang besar, bisa diubah menjadi energi bersih. Maka dari itu, diperlukan intervensi teknologi dan juga pembiayaan dari sektor publik dan swasta.

"Kita berharap timbunan sampah yang sudah sama dengan 16 lantai, kalau gedung itu bisa kita kikis dan kita habiskan, bahkan kita bisa konversi waste to energy, inilah masa depan dunia, masa depan kita. Oleh karena itu, harus ada intervensi teknologi, harus ada financing yang juga siap untuk menjadi solusi," ujar AHY. 

Kedua, ia menekankan soal pembangunan tanggul laut. Mengingat, hal itu menjadi salah satu solusi jangka panjang untuk menyelamatkan DKI Jakarta dari banjir. 

"Sejumlah wilayah pantai utara Jakarta bahkan bisa menurun 10 cm per tahunnya? Tanggul pantai 4,8 meter saat ini oke tetapi dalam 10 tahun-20 tahun ke depan rasa-rasanya harus dipikirkan yang lebih kuat lagi, yang lebih tanggul lagi," ucap AHY. 

AHY kemudian menyoroti pentingnya kerja sama lintas sektor serta pendekatan inovatif untuk pendanaan proyek. Dia pun mendorong skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).

"Jadi ini juga membutuhkan anggaran yang besar harus membutuhkan terobosan-terobosan," tegas AHY.

Selanjutnya ketiga, AHY menyebut pihaknya akan mempercepatan penyediaan perumahan layak huni. Dia menekankan bahwa penyediaan rumah yang terjangkau untuk masyarakat berpenghasilan rendah menjadi suatu yang penting.

"Perumahan dan kawasan permukiman, kita juga tahu ada masalah kualitas hunian di Jakarta," kata AHY. 

Keempat, peningkatan kualitas sanitasi dan air bersih. Menurutnya, sanitasi dan air bersih menjadi faktor krusial bagi kesehatan masyarakat. 

"Lingkungan yang tidak sehat menjadi penyebab berbagai penyakit, termasuk stunting. Oleh karena itu, peningkatan akses terhadap air bersih dan sanitasi menjadi prioritas pembangunan," ujar AHY. 

Kelima, adanya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Dia meminta infrastruktur Jakarta diarahkan untuk mendukung pembangunan SDM, mulai dari digitalisasi layanan pendidikan dan kesehatan, peningkatan indeks pembangunan manusia, hingga mewujudkan kota yang cerdas, aman, inklusif, dan berkeadilan.

"Indeks pembangunan manusia kita, pembangunan human capital itu harus didahulukan. Apalagi Jakarta sekali lagi masyarakatnya kritis, masyarakatnya punya pendidikan yang baik sehingga pasti akan mendesak pemerintah untuk juga terus meningkatkan kualitas hidup di Jakarta," tandasnya.
 sinpo

Editor: Dyah Ratna Meta Novia
Komentar: