Tok! Pengadilan Federal Wajibkan Donald Trump Buka Kembali VOA

Oleh: Tarmizi Hamdi
Kamis, 24 April 2025 | 05:00 WIB
Presiden AS Donald Trump. (Foto/X Donald Trump)
Presiden AS Donald Trump. (Foto/X Donald Trump)

BeritaNasional.com -Hakim federal mengeluarkan perintah yang mewajibkan pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memulihkan seluruh posisi pekerjaan dan pendanaan bagi Voice of America (VOA) serta kantor berita lainnya yang didukung oleh pemerintah. 

Dilansir dari BBC News pada Rabu (23/4/2025), keputusan ini diambil setelah pengadilan menilai bahwa upaya pembubaran lembaga penyiaran tersebut melanggar hukum dan konstitusi AS.

Putusan pengadilan mencatat, karena pemotongan anggaran dan staf tersebut, VOA tidak bisa mengudara untuk kali pertama dalam 80 tahun keberadaannya. 
 

"VOA tidak melaporkan berita untuk pertama kalinya dalam 80 tahun keberadaannya," tulis putusan itu dikutip dari BBC News.

Hakim Royce Lamberth menyatakan bahwa pemerintah bertindak tanpa mempertimbangkan kerugian yang ditumbulkan.

"Pemerintah tidak memperhatikan kerugian yang ditimbulkan pada karyawan, kontraktor, jurnalis, dan konsumen media di seluruh dunia," katanya.

Ia memerintahkan pemerintahan untuk mengambil langkah-langkah yang diperlukan guna mengembalikan karyawan dan kontraktor ke posisi semula sebelum perintah eksekutif dikeluarkan. Perintah serupa juga berlaku untuk Radio Free Asia dan Jaringan Penyiaran Timur Tengah.

Dalam keputusannya, hakim juga menemukan bahwa administrasi Trump kemungkinan telah melanggar Undang-Undang Penyiaran Internasional serta wewenang Kongres dalam hal alokasi dana.

"Saya dan rekan-rekan saya bersyukur atas putusan ini. Namun, kami tahu bahwa ini hanyalah langkah maju kecil, karena pemerintah kemungkinan akan mengajukan banding," ujar Patsy Widakuswara, kepala biro Gedung Putih VOA dan penggugat utama dalam kasus ini. 

"Kami berkomitmen untuk terus berjuang melawan apa yang kami yakini sebagai pembungkaman VOA yang melanggar hukum oleh pemerintah hingga kami dapat kembali menjalankan mandat kongres kami: untuk menyampaikan kisah Amerika dengan pelaporan yang faktual, berimbang, dan komprehensif," tegasnya.

Diketahui, lebih dari 1.300 karyawan VOA, termasuk sekitar 1.000 jurnalis, sempat dirumahkan menyusul perintah dari Presiden Trump. 

Gedung Putih pada saat itu menuduh lembaga penyiaran internasional tersebut bersikap anti-Trump.

VOA yang awalnya merupakan layanan radio, didirikan selama Perang Dunia II dengan misi untuk melawan propaganda Nazi dan kemudian berkembang menjadi salah satu penyiar media global terkemuka. 

 

Trump telah lama mengkritik pemberitaan VOA karena sering melakukan serangan kepadanya dan sering membuat kabar yang bias.

Setelah menjabat pada Januari, Trump menunjuk sekutu politiknya, Kari Lake, untuk memimpin VOA. Lake sebelumnya dikenal mendukung klaim palsu Trump terkait kecurangan dalam pemilihan umum 2020.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: