Peti Jenazah Paus Fransiskus Disambut Pelayat Dunia di Lapangan Santo Petrus

Oleh: Tim Redaksi
Sabtu, 26 April 2025 | 16:41 WIB
Upacara pemakaman Paus Fransiskus. (Foto/Vatican).
Upacara pemakaman Paus Fransiskus. (Foto/Vatican).

BeritaNasional.com - Peti jenazah kayu Paus Fransiskus dibawa ke Lapangan Santo Petrus pada hari Sabtu (26/4/2025) mengawali Misa pemakaman yang dihadiri oleh lautan pelayat, termasuk para pemimpin dunia, rohaniwan, dan peziarah.

Dikutip Reuters, Sabtu (26/4/2025) Tepuk tangan menggema saat peti jenazah, yang dihiasi dengan salib besar, dibawa keluar dari Basilika Santo Petrus ke alun-alun yang disinari matahari oleh 14 pembawa peti jenazah yang mengenakan sarung tangan putih.

Lonceng berdentang saat para pemimpin dari lebih dari 150 negara mengambil tempat mereka. Para pejabat tinggi yang hadir termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump, yang pernah beberapa kali berselisih dengan Paus Fransiskus karena perbedaan tajam dalam pandangan mereka tentang imigrasi.

Upacara terbuka ini, yang akan dipimpin oleh 220 kardinal, 750 uskup, dan lebih dari 4.000 imam lainnya, dijadwalkan berlangsung selama 90 menit.

Peti jenazah paus diletakkan di atas karpet di depan altar, dengan kitab Injil diletakkan di atasnya, sementara paduan suara Vatikan menyanyikan lagu-lagu pujian.

Barisan kardinal berjubah merah duduk di satu sisi altar, berhadapan dengan barisan para pemimpin dunia berpakaian hitam di sisi lainnya. Di depan mereka, ratusan imam berjubah putih, dan di belakang mereka ribuan pelayat biasa.

Umat beriman berbondong-bondong ke Vatikan sejak dini hari, sementara banyak yang berkemah semalaman untuk mengamankan tempat di bagian depan kerumunan demi mengikuti upacara.

“Kami ingin mengucapkan selamat jalan karena dia (adalah) seorang santo yang hidup, sangat rendah hati dan sederhana,” kata Suster Mary James, seorang biarawati Fransiskan, yang begadang semalaman untuk mendapatkan tempat yang baik.

Paus asal Argentina itu wafat pada hari Senin, dalam usia 88 tahun, setelah mengalami stroke. Wafatnya memulai masa transisi yang direncanakan dengan cermat bagi Gereja Katolik Roma yang beranggotakan 1,4 miliar umat, yang ditandai dengan ritual kuno, kemegahan, dan suasana berkabung.sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: