Ketua KWI Tegaskan Pemilihan Paus Leo XIV Adalah Kehendak Ilahi, Bukan Faktor Geopolitik

BeritaNasional.com - Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, menegaskan bahwa terpilihnya Paus Leo XIV yang berasal dari Amerika Selatan bukan didasarkan pada kepentingan wilayah.
Pernyataan ini ia sampaikan menanggapi munculnya anggapan yang mengaitkan terpilihnya Paus Leo XIV dengan Paus Fransiskus, yang juga berasal dari kawasan yang sama. Menurut Mgr. Subianto, pemilihan Paus adalah keputusan ilahi, bukan karena faktor geopolitik.
“Memilih Paus itu bukan soal jatah dari daerah mana atau arah mana, tetapi siapa yang paling cocok untuk Gereja Universal dan seluruh dunia saat ini,” ujar Subianto di Gedung KWI, Jakarta Pusat, Sabtu (10/5/2025).
Ia menekankan bahwa pemilihan Paus bukanlah hasil keputusan manusia semata, melainkan kehendak Roh Kudus. Ia pun mengutip kisah Nabi Samuel saat hendak memilih raja Israel sebagai perumpamaan.
“Kalau kita ingat saat Daud dipilih dari antara kakak-kakaknya, Samuel sempat menyangka bahwa salah satu dari mereka adalah pilihan Tuhan. Tapi ternyata, yang dilihat Tuhan bukan yang tampak di mata, melainkan apa yang ada di dalam hati yang tidak terlihat oleh manusia,” jelasnya.
Menurutnya, terpilihnya Paus Leo XIV bukan karena kebetulan ia berasal dari Amerika dan berkewarganegaraan Peru, tetapi karena ia diyakini sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Gereja Katolik saat ini.
Mgr. Subianto juga menekankan bahwa tidak ada proses pencalonan dalam konklaf sebagaimana dalam pemilihan umum biasa.
“Roh Kudus sudah punya namanya, sudah menyimpannya. Bagi dunia luar dan banyak orang, pilihan ini mungkin mengagetkan. Tapi bagi para kardinal di dalam konklaf, ini tidak mengejutkan,” tutupnya.
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
EKBIS | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
TEKNOLOGI | 2 hari yang lalu
DUNIA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
PERISTIWA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 1 hari yang lalu
OLAHRAGA | 2 hari yang lalu