Istana Ungkap Alasan Indonesia Bersedia Jadi Tempat Uji Klinis Vaksin TBC Bill Gates

Oleh: Lydia Fransisca
Sabtu, 10 Mei 2025 | 20:00 WIB
Bill Gates disambut Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka (BeritaNasional/Oke Atmaja)
Bill Gates disambut Presiden Prabowo Subianto di Istana Merdeka (BeritaNasional/Oke Atmaja)

BeritaNasional.com -  Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan alias Presidential Communication Office (PCO) Hasan Nasbi mengungkapkan alasan Indonesia bersedia menjadi tempat uji klinis III vaksin TBC M72/AS01E yang dikembangkan oleh Bill Gates.

Indonesia bersedia menjadi tempat uji klinis agar bisa menjadi negara prioritas yang memproduksi vaksin tersebut bila seluruh proses pengujian dinyatakan berhasil.

"Kalau vaksin-vaksin ini diproduksi, sudah teruji, ini kan namanya calon vaksin nih, kalau vaksin ini sudah teruji dan approve, kita mendapatkan prioritas untuk memproduksi vaksin sendiri," kata Hasan kepada wartawan di Jakarta Pusat, Sabtu (10/5/2025)

Oleh karena itu ia berharap Indonesia bisa bebas dari penyakit TBC di 2030 mendatang.

"Bangsa kita diharapkan 2030 nanti ini bisa terbebas dari TBC. Ini kan penyakit negara yang kurang-kurang maju, di sementara kita mau jadi negara yang maju. Kira-kira begitu," ungkapnya. 

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan bahwa Indonesia bukan kelinci percobaan dalam pengembangan vaksin Tuberkulosis (TBC). 

Sebaliknya, Indonesia berperan penting dalam upaya global menyelamatkan jutaan nyawa dari penyakit menular paling mematikan di dunia ini.

“Ini supaya mengedukasi masyarakat juga, bahwa ini bukan seperti kelinci percobaan. Itu adalah pengaruh yang sengaja disebarluaskan agar orang tidak mau divaksin," kata Budi dalam keterangan resminya. 

" Justru hal seperti ini sudah terbukti: Covid-19 saja bisa turun karena vaksinasi, kan? Dulu banyak yang bilang jangan divaksin Covid karena ada chip-nya. Nah, justru orang-orang seperti itu yang sangat jahat,” tambahnya.

Ia menjelaskan bahwa vaksin TBC yang saat ini tengah menjalani uji klinis tahap 3 di Indonesia merupakan hasil kerja keras para peneliti dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Universitas Padjadjaran. Uji coba telah melibatkan lebih dari 2.000 partisipan sejak akhir 2024, dengan pengawasan ketat dan standar ilmiah tertinggi.

“Teman-teman mesti jelas bahwa vaksin itu ada clinical trial 1, 2, dan 3. Trial 1 menentukan vaksin ini aman atau tidak — dan itu sudah lewat. Sekarang kita masuk ke trial 3 untuk melihat efektivitasnya. Jadi ini semua saintifik, bukan hoaks atau gosip,” tegasnya.

Budi juga mengingatkan bahwa sejarah telah membuktikan kekuatan vaksin dalam menekan wabah penyakit.

“Covid-19 turun bukan karena pengobatan atau skrining, tapi karena vaksin. Vaksin itu menyelamatkan jutaan nyawa,” katanya.

 sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: