Tingkatkan Kompetensi Lulusan, Mendikdasmen Luncurkan Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas

Oleh: Tim Redaksi
Selasa, 29 April 2025 | 09:13 WIB
Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat rapat dengan DPR. (BeritaNasional/Elvis)
Mendikdasmen Abdul Mu'ti saat rapat dengan DPR. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus (PKPLK) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan sebuah inisiatif strategis bernama Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas pada Senin (28/4/2025) di Jakarta. 

Program ini bertujuan meningkatkan mutu lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di bidang pemasaran dengan fokus pada penguatan keterampilan praktis siswa agar mereka lebih siap menghadapi persaingan di dunia kerja.

Melalui pelatihan yang berorientasi pada kebutuhan industri, program ini diharapkan dapat menjadi solusi konkret untuk mengatasi kekurangan tenaga penjualan yang kompeten di Indonesia, sekaligus memenuhi permintaan industri akan tenaga penjualan yang andal dan profesional.

Acara peluncuran ini juga diwarnai dengan Penandatanganan Pernyataan Bersama antara Direktorat Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi PKPLK, pihak SMK, serta perwakilan dari berbagai sektor industri yang mendukung program ini.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti menyambut positif kolaborasi ini dan menekankan betapa pentingnya peran tenaga penjualan bagi keberlangsungan bisnis. 

Menurut dia, hampir semua sektor industri saat ini memerlukan tenaga penjualan atau pemasar, terutama untuk membangun citra merek dan strategi pemasaran perusahaan.

“Tantangan kita saat ini adalah bagaimana mengangkat arah pemasaran ini agar lebih bisa menghasilkan lulusan yang siap memenuhi kebutuhan dunia usaha yang semakin bervariasi dengan pasar yang berbeda-beda,” ujar Abdul Mu'ti melalui keterangan persnya di Jakarta pada Senin.

Lebih lanjut, Abdul Mu'ti menjelaskanGerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas bukan hanya berfokus pada peningkatan kemampuan individu siswa, tetapi juga merupakan langkah strategis untuk mempererat kerja sama antara pemerintah, industri, dan sekolah.

Dia juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak industri yang telah bersedia berpartisipasi dalam program ini.

“Melalui kolaborasi Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales Naik Kelas ini, kami ingin siswa atau lulusan SMK pemasaran bisa naik kelas, mereka memiliki kompetensi dan keterampilan, serta kepribadian sebagai pemasar yang tidak hanya bisa diterima di dunia industri, tetapi juga bisa memajukan perusahaan tempat mereka bekerja,” tegasnya.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Pendidikan Khusus, dan Pendidikan Layanan Khusus, Tatang Muttaqin, menambahkan bahwa program ini dirancang agar kompetensi lulusan SMK selalu relevan dengan kebutuhan industri yang terus berkembang.

Tatang juga menyampaikan bahwa pembekalan keterampilan penjualan sejak dini kepada siswa SMK Program Keahlian Pemasaran akan meningkatkan daya saing dan peluang kerja mereka. 

Ia menyoroti bahwa selama ini, Program Keahlian Pemasaran cenderung kurang diminati oleh pasar kerja.

“Menjual produk membutuhkan keterampilan khusus yang tidak hanya berkaitan dengan saja, tetapi juga terkait dengan kemampuan komunikasi, negosiasi, dan keuletan untuk menghadapi kritik serta penolakan. Hal-hal inilah yang perlu kita tingkatkan di sekolah,’’ katanya.

 Program Gerakan 1.000 Siswa SMK Sales manajemen Naik Kelas menjadi gerakan kolaboratif antara pemerintah dan industri dalam menyiapkan lulusan SMK yang memiliki keahlian penjualan andal.

‘’Yang pada akhirnya akan memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan industri di Indonesia," jelas Tatang.

Program yang akan berjalan selama tiga tahun ini menargetkan 1.000 siswa SMK kelas 10 Program Keahlian Pemasaran. 

Mereka akan mendapatkan pelatihan penjualan yang dilaksanakan oleh pihak sekolah dengan melibatkan praktisi industri sebagai mentor atau guru tamu. Saat ini, terdapat lebih dari 1.900 SMK dengan Program Keahlian Pemasaran di seluruh Indonesia yang berpotensi mengikuti program ini.

Selain siswa, program ini bertujuan meningkatkan kapasitas para guru dalam mengajarkan keterampilan penjualan. 

Perusahaan dari berbagai sektor yang membutuhkan tenaga penjualan akan dilibatkan sebagai mentor, penyedia studi kasus, dan tempat Praktik Kerja Lapangan (PKL) bagi siswa. Hingga saat ini, lebih dari 70 perusahaan telah menyatakan dukungan terhadap program ini.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: