Menkes Ungkap Penyebab Dokter Spesialis Kurang di Indonesia, Bandingkan dengan Inggris

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 29 April 2025 | 14:22 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) saat rapat bersama DPR. (BeritaNasional/Elvis)
Menkes Budi Gunadi Sadikin (kiri) saat rapat bersama DPR. (BeritaNasional/Elvis)

BeritaNasional.com - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkap alasan Indonesia kekurangan dokter spesialis. Budi mengatakan masalah berada dalam metode menciptakan dokter spesialis di Indonesia yang unik, berbeda dengan negara lain.

"Sesudah kita amati, salah satu masalah kenapa pengisiannya lambat adalah karena memang metode menciptakan dokter spesialis ini di kita unik sendiri," ujar Budi saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/4/2025).

Budi menjelaskan pendidikan dokter spesialis di luar negeri merupakan pendidikan profesi. Berbeda di Indonesia merupakan pendidikan akademik.

Jadi, proses dan kecepatan menciptakan dokter spesialis yang berbeda.

"Itu membuat jadi prosesnya berbeda dan kecepatan produksinya juga jauh berbeda," jelas Budi.

Dicontohkan di Inggris mampu memproduksi 6.000 dokter spesialis setiap tahun. Sementara itu, Indonesia hanya bisa memproduksi 2.700 dokter spesialis.

"Jadi, sekitar sepertiganya Inggris dengan populasi lima kalinya dia," ujar Budi.

Selain itu, di luar negeri, ketika ingin mengambil spesialis, dokter bisa tetap bekerja di rumah sakit sambil meningkatkan kompetensinya. Namun, di Indonesia, mereka harus berhenti bekerja jika ingin menempuh pendidikan dokter spesialis.

"Konsep ini di Indonesia unik tuh, satu-satunya di dunia. Kalau di dunia lain, orang bekerja kalau dia mau jadi spesialis dia cari rumah sakit yang bisa memiliki kasus dan keahlian spesialis yang dia inginkan. Dia bekerja di sana, dia mendapatkan gaji sebagai kerja, kemudian setelah lulus dia bisa bekerja sebagai spesialis," kata Budi.

 sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: