Kabar Gembira! Kemenkes Usulkan Vaksin Influenza Masuk Program Imunisasi Nasional
 
    BeritaNasional.com - Vaksin influenza diusulkan untuk bisa masuk dalam program imunisasi nasional. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan Prima Yosephine di Jakarta menerangkan Kementerian Kesehatan akan membuat berbagai kajian agar dapat memasukkan vaksin influenza dalam program tesebut dan dapat diperoleh oleh masyarakat.
"Jadi vaksinasi influensa itu sudah ada izin edarnya ya, bahkan ada yang produk kita sendiri. tetapi memang belum masuk ke dalam program imunisasi nasional. Jadi masih sangat dibutuhkan perjuangan," jelasnya
Kajian ini untuk menilai prioritas penyakit yang harus disediakan vaksinnya juga untuk mengetahui kesiapan negara memberikan vaksin kepada seluruh warga negra. Saat ini ungkapnya, pelaksanaan vaksinasi influenza masih dilakukan secara mandiri melalui fasilitas kesehatan.
Pihaknya menganjurkan publik khususnya kelompok rentan untuk mendapatkan vaksin influenza setiap tahun, agar mendapatkan perlindungan spesifik terhadap penyakit tersebut.
"Di samping itu tentu yang tadi untuk meningkatkan daya tahannya, terus kemudian bagaimana pola hidup yang bersih dan sehat tadi, termasuk menghimbau untuk masyarakat Indonesia, kalau memang Anda sedang merasakan atau sedang bergejala, ada batuk, ada mungkin pilek, mohon untuk bisa memakai masker," katanya.
Ia kemudian mengungkap saat ini tipe influenza yang sedang naik adalah AH3, yang memiliki pola musiman.
Meski tipe AH3 tidak akan berkembang ke ranah pandemi, pihaknya tetap melakukan langkah- untuk mencegah penyebarannya.
"Jadi yang paling utama adalah tentu kita harus terus bisa memantau dengan sistem surveilans yang kuat agar kita tidak lengah tentunya menata laksana kasus-kasus yang ada," katanya.
Ia menekankan pentingnya penguatan surveilans sebab berdasar data kelompok rentan cukup besar, yakni 21,9 juta jiwa dan 8,5 juta tinggal di daerah terpencil dan sulit dijangkau.
Indonesia, katanya, memiliki sekitar 10 ribu puskesmas, 3 ribu RS, 5 ribu praktik dokter, 11 ribu klinik swasta, dan hampir 300 ribu pos pelayanan terpadu. Menurut dia, modal tersebut bisa digunakan untuk memantau situasi influenza di Indonesia.
Selain itu, pemerintah juga menguatkan surveilans di pintu-pintu masuk negara.
"Untuk penanggulangannya sendiri, strateginya itu memang harus komprehensif, mulai dari pencegahannya, kemudian melakukan deteksi dini, lalu melakukan respons, penanganan, dibantu dengan itu untuk menanggulangi penyakitnya, dibantu dengan promosi kesehatan," katanya.
Selain itu, pihaknya juga menciptakan materi untuk komunikasi, informasi, dan edukasi kepada masyarakat, misalnya melalui pengendalian faktor risiko dengan ASI eksklusif, peningkatan gizi, tidak merokok, menjaga kesehatan lingkungan, pola hidup bersih dan sehat, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun. (Antara)
POLITIK | 1 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
PERISTIWA | 16 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 2 hari yang lalu
OLAHRAGA | 17 jam yang lalu
PERISTIWA | 2 hari yang lalu
GAYA HIDUP | 20 jam yang lalu
GAYA HIDUP | 1 hari yang lalu
DUNIA | 16 jam yang lalu
EKBIS | 1 hari yang lalu
 
       
    










