Ancol Ungkap Alasan Angkat Cak Lontong Sebagai Komisaris

Oleh: Lydia Fransisca
Sabtu, 03 Mei 2025 | 17:00 WIB
Ketua tim pemenangan Pramono-Rano. (BeritaNasional/Panji Septo)
Ketua tim pemenangan Pramono-Rano. (BeritaNasional/Panji Septo)

BeritaNasional.com -  PT Pembangunan Jaya Ancol memastikan penunjukkan Lies Hartono alias Cak Lontong sebagai komisaris sudah dilakukan sesuai ketentuan yang ada.

Corporate Communication PT Pembangunan Jaya Ancol Daniel Windriatmoko mengatakan, pihaknya juga mengedepankan profesionalisme dalam penunjukkan komisaris baru ini.

"Sejumlah nama yang telah ditunjuk, yaitu Irfan Setiaputra sebagai Komisaris Utama dan Lies Hartono sebagai Komisaris merupakan profesional yang memiliki pengalaman dan komitmen penuh terhadap kinerja, tanggung jawab dan loyalitas," kata Daniel kepada wartawan, dikutip Sabtu (3/5/2025).

Daniel berujar, Cak Lontong dapat memberikan warna di Ancol dalam memunculkan inovasi dalam bidang seni dan pariwisata. 

"Pemprov DKI meyakini dengan kapasitas dan kapabilitas yang dimiliki, dapat memperkuat fungsi pengawasan dan strategi bisnis PT Pembangunan Jaya Ancol," ujar dia. 

"Diharapkan akan meningkatkan kinerja perusahaan lebih optimal dan mampu bersaing secara lokal, regional dan global," ungkapnya. 

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menanggapi kritik atas penunjukkan Lies Hartono alias Cak Lontong yang sempat Ketua Tim Pemenangan pada Pilgub 2024 lalu menjadi Komisaris PT Pembangunan Jaya Ancol.

Pramono mengatakan, Cak Lontong dan mantan Gubernur DKI Sutiyoso serta eks Direktur Utama PT Garuda Indonesia Irfan Setiaputra diangkat menjadi komisaris karena kemampuan mereka.

Pramono pun merasa heran siapa yang meragukan kemampuan ketiganya itu. Mengingat, Sutiyoso juga pernah menjadi Komisaris Ancol.

"Pendekatannya ya karena kemampuan mereka. Siapa sih yang meragukan Pak Sutiyoso, Dirut Garuda, dan juga Cak Lontong. Ya apapun adalah orang-orang yang memang profesional untuk itu, Pak Sutiyoso," kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota, Selasa (29/4/2025).sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: