Kolaborasi Kemensos dan P2MI, Siswa Sekolah Rakyat Miliki Kompetensi Kerja ke Luar Negeri

Oleh: Sri Utami Setia Ningrum
Selasa, 04 November 2025 | 07:00 WIB
Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. (BeritaNasional/Setpres)
Menteri Sosial Saifullah Yusuf alias Gus Ipul. (BeritaNasional/Setpres)

BeritaNasional.com -  Pemerintah menyiapkan siswa Sekolah Rakyat memiliki kompetensi serta kesiapan kerja termasuk bekerja ke luar negeri.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf dalam konferensi pers di Jakarta mengatakan, langkah itu melalui kerja sama antara Kementerian Sosial dengan Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) dalam memerkuat pendidikan vokasi dan pembekalan prakerja siswa.

“Kami ingin memastikan siswa Sekolah Rakyat tidak hanya mendapatkan pendidikan formal, tetapi juga keterampilan kerja. Bagi mereka yang ingin bekerja di luar negeri, akan disiapkan pelatihan tambahan, terutama di bidang bahasa dan keterampilan teknis,” ujarnya.

Saat ini terdapat 166 titik Sekolah Rakyat beroperasi di berbagai daerah dengan jenjang SD, SMP, hingga SMA atau sederajat. Sebanyak 6.700 siswa kini menempuh pendidikan tingkat SMA, sedangkan angkatan pertama diharapkan lulus pada 2028.

Ia menjelaskan setelah lulus, mereka akan diarahkan sesuai minat dan bakatnya.

"Bagi yang ingin kuliah tentu akan dibimbing sampai ke perguruan tinggi, sementara bagi yang ingin bekerja akan diperkuat dengan pendidikan vokasi,” ucapnya.

Lebih lanjut dikatakan Kemensos juga akan bekerja sama dengan P2MI untuk memasukkan modul pembelajaran khusus terkait dengan pekerja migran ke dalam kurikulum Sekolah Rakyat.

Dia mengharapkan edukasi ini membantu siswa memahami peluang dan tantangan bekerja di luar negeri secara aman dan legal.

“Ini penting agar siswa memahami proses dan perlindungan yang tersedia bagi pekerja migran Indonesia,” ujarnya.

Kolaborasi tersebut juga bertujuan memetakan siswa yang memiliki minat bekerja di luar negeri agar dapat diarahkan pada jalur pendidikan dan sertifikasi yang sesuai dengan standar internasional.

“Dengan adanya peta pelatihan dan penempatan dari P2MI, kita bisa menyiapkan siswa sejak dini agar menjadi pekerja yang terampil, kompeten, dan berdaya saing tinggi di dunia internasional,” tukasnya. (Antara)sinpo

Editor: Sri Utami Setia Ningrum
Komentar: