BGN Bakal Terapkan SOP Baru MBG agar Tidak Terjadi Keracunan Makanan

Oleh: Ahda Bayhaqi
Selasa, 06 Mei 2025 | 12:45 WIB
Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan pemaparan. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)
Kepala BGN Dadan Hindayana saat memberikan pemaparan. (BeritaNasional/Elvis Sendouw)

BeritaNasional.com - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengatakan pihaknya akan berbenah untuk mencegah terjadinya keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). BGN akan memperbaiki standar operasional prosedur di lapangan. Salah satunya adalah pemilihan bahan baku yang lebih selektif.

"Sehingga dengan kejadian seperti ini kami melakukan perbaikan-perbaikan SOP di antaranya adalah kita ingin agar pemilihan bahan baku lebih selektif," ujar Dadan saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (6/5/2025).

Bahan baku yang digunakan untuk program MBG harus semuanya bahan segar.

"Kami kemudian memutuskan pemilihan bahan baku harus lebih selektif, mungkin lebih fresh akan lebih baik," ujar Dadan.

Selain itu, waktu memasak dan penyiapan makanan harus dalam waktu yang cepat untuk mencegah makanan basi saat diterima siswa.

"Kemudian, dengan beberapa kejadian di mana masak terlalu awal dan menimbulkan kejadian kami ingin menerapkan aturan waktu memasak dan penyiapan makanan dengan waktu pengiriman harus dipersingkat untuk mencegah basi," ujar Dadan.

BGN akan meningkatkan protokol keamanan saat proses pengantaran makanan ke sekolah. Bakal diterapkan toleransi waktu makanan diterima harus segera dikonsumsi.

"Kalau makan jam 09.00, (makanan) jam 08.45 sudah harus sampai. Tidak lebih dari 15-30 menit makanan itu harus segera dikonsumsi, tidak ada lagi penundaan," ujar Dadan.

"Kami juga ingin menerapkan mekanisme distribusi sekolah, termasuk penyimpanan penyerahan kepada siswa yang lebih singkat," sambungnya.

BGN juga akan mewajibkan uji organoleptik makanan di sekolah sebelum makanan dibagikan.

"Kami ingin menetapkan kewajiban untuk uji organoleptik di sekolah sebelum makanan ini dibagikan. Kami akan tugaskan orang tertentu untuk uji organoleptik," kata Dadan.

Karena itu, BGN juga akan membuat program penyegaran dan pelatihan secara rutin supaya tidak kembali terjadi kasus keracunan.

"BGN membuat program penyegaran dan pelatihan penjamah makanan secara rutin pada sabtu dan minggu. Seperti yang di Cianjur, Tasik, kami sudah kumpulkan untuk dilatih kembali nanti paling lambat minggu depan kami akan kumpulkan," kata Dadan.

"Dan, pelatihan ini kelihatannya harus dilakukan rutin minimal dua bulan sekali supaya kelengahan-kelengahan itu tidak terjadi," sambungnya.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: