Prabowo dan Bill Gates: 2 Nama, 1 Misi Kemanusiaan

Oleh: Tim Redaksi
Rabu, 07 Mei 2025 | 18:24 WIB
Presiden Prabowo bersama Bill Gates. (BeritaNasional/Oke Atmaja).
Presiden Prabowo bersama Bill Gates. (BeritaNasional/Oke Atmaja).

BeritaNasional.com - Kunjungan Bill Gates ke Indonesia hari ini adalah sebuah peristiwa penting yang patut dicermati. Sebagai tokoh filantropi global yang kredibilitasnya diakui dunia, kehadiran Gates menggarisbawahi pentingnya solidaritas internasional dalam mengatasi tantangan pembangunan manusia isu yang menjadi fondasi masa depan bangsa, khususnya bagi negara berkembang seperti Indonesia. 

Gates dikenal luas sebagai pendiri Gates Foundation, salah satu lembaga filantropi terbesar dan paling berpengaruh di dunia. Dengan pendekatan berbasis data dan kemitraan lintas sektor, Gates Foundation telah membangun reputasi dalam menangani persoalan mendasar seperti kesehatan, pendidikan, gizi, hingga akses terhadap teknologi. 

“Komitmen itu sangat relevan dengan program-program prioritas Presiden Prabowo yang terangkum dalam Asta Cita dalam memperkuat pembangunan sumber daya manusia Indonesia, salah satunya melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi pelajar dan ibu hamil,” ujar Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips Vermonte, Rabu (7/5/2025).

Dalam kunjungannya, Presiden Prabowo mengajak Bill Gates untuk meninjau langsung implementasi program makan bergizi gratis di SDN Jati 03 Pulogadung, Jakarta Timur. Sambutan hangat para pelajar dan antusiasme masyarakat memperlihatkan bahwa MBG yang telah menjangkau 3,4 juta penerima pada awal Mei 2025 memang menyentuh kebutuhan nyata rakyat. Bukan sekadar kebijakan teknokratis, tetapi sebuah investasi penting menuju generasi emas, yang lebih sehat dan cerdas. 

Kehadiran Gates juga memberi dimensi global terhadap program-program pembangunan nasional. Di tengah dunia yang masih ditandai ketimpangan akses terhadap teknologi dan layanan dasar, Gates membawa gagasan tentang equitable technology—yakni teknologi dan inovasi yang bisa dinikmati oleh semua lapisan masyarakat, bukan hanya negara maju. Visi ini sejalan dengan semangat Presiden Prabowo untuk memberikan akses digital yang merata untuk anak generasi emas. 

Baru beberapa hari yang lalu, tepatnya pada peringatan Hari Pendidikan Nasional, 2 Mei silam, Presiden Prabowo meluncurkan langsung program digitalisasi pembelajaran. Secara bertahap akan ada 15 ribu papan interaktif yang diberikan kepada sekolah untuk memastikan kemajuan teknologi dalam dunia pendidikan merata terutama di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T). 

Pengakuan Bill Gates atas pentingnya kehadiran MBG menunjukkan Indonesia tidak sendiri dalam menghadapi tantangan seperti stunting dan kekurangan gizi. Banyak negara lain juga berjuang dengan persoalan serupa sehingga perlu ada langkah nyata untuk mengintervensi pemenuhan gizi anak. Oleh karena itu, dukungan dari tokoh global seperti Bill Gates adalah pengingat bahwa ada keprihatinan bersama yang melampaui batas negara. 

Sambutan hangat Presiden Prabowo saat menerima lawatan Bill Gates memperlihatkan dengan jelas pendekatan diplomasi yang lebih terbuka dan personal. Ini adalah sinyal baik ke depan– yakni Indonesia akan menjalin hubungan internasional sebagai mitra strategis yang setara. 

 Penting pula dicatat bahwa Gates Foundation menyalurkan sekitar 9 miliar dollar AS setiap tahun untuk mendukung berbagai inisiatif di seluruh dunia. Untuk Indonesia, dana bantuan yang diberikan mencapai 159 juta dollar AS atau sekitar Rp2,6 triliun. Namun lebih dari nilai angkanya, yang patut diapresiasi adalah cara kerja yang dilakukan melalui pendekatan kolaboratif, mendukung sistem lokal, dan memperkuat kapasitas SDM lokal—bukan menggantikannya. 

Tentu Presiden Prabowo menunjukkan apresiasi yang tinggi kepada Bill Gates dengan memberikan bintang kehormatan negara sebagai bentuk pengakuan atas kontribusi kemanusiaannya. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menegaskan bahwa bantuan Gates tidak hanya bermanfaat bagi Indonesia, tetapi juga untuk kepentingan umat manusia secara luas. 

Ke depan, tantangan terbesar bukan hanya pada seberapa besar sumber daya yang kita punya, melainkan bagaimana kita memanfaatkan momentum ini untuk membangun sistem yang lebih kuat di dalam negeri. Pemerintah melalui Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) telah dipersiapkan untuk melakukan reformasi layanan kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial yang menjadi prioritas utama untuk menyambut Indonesia emas 2045. 

Bill Gates telah menunjukkan apresiasinya atas program kemanusiaan yang dikerjakan pemerintah saat ini. Mari, kita warga Indonesia sendiri, ikut aktif mengambil bagian untuk memastikan bahwa setiap anak Indonesia, tanpa terkecuali, memiliki kesempatan yang setara untuk tumbuh sehat, berpendidikan baik, dan berkontribusi bagi bangsa. sinpo

Editor: Harits Tryan
Komentar: