Sederet Fakta Memalukan Manchester United di Tangan Ruben Amorim

Oleh: Tarmizi Hamdi
Selasa, 13 Mei 2025 | 04:00 WIB
Pelatih Manchester United Ruben Amorim. (Foto/Premier League).
Pelatih Manchester United Ruben Amorim. (Foto/Premier League).

BeritaNasional.com - Kondisi Manchester United di bawah asuhan pelatih Ruben Amorim semakin memprihatinkan dan memalukan.

Terpuruk di posisi ke-16 klasemen Premier League musim 2024/2025, Man United mencatatkan rekor tujuh pertandingan tanpa kemenangan usai kekalahan kandang 0-2 dari West Ham United. Lantas, pertanyaan besar muncul separah apa keterpurukan tim berjuluk Setan Merah ini?

Sejak ditunjuk pada November lalu untuk menggantikan Erik ten Hag, pelatih asal Portugal ini justru mencatatkan berbagai rekor negatif yang memalukan dan sulit dipercaya. 

Berikut adalah beberapa fakta memalukan yang mewarnai perjalanan Manchester United di bawah komandonya:

1. Ruben Amorim Jadi Salah Satu Manajer Baru Terburuk di Man United

Alih-alih memberikan angin segar, kedatangan Ruben Amorim justru memperdalam keterpurukan Manchester United. Sebelum kedatangannya, Man United sudah berada dalam tren negatif di peringkat ke-14 dengan hanya tiga kemenangan dari sembilan laga pembuka saat ditukangi Erik ten Hag. Namun, di bawah Amorim, situasinya semakin memburuk.

Dari 25 pertandingan liga yang telah dilakoni di bawah Amorim, United hanya mampu mengumpulkan 24 poin dan terperosok di posisi ke-16. 

Tingkat kemenangan Bruno Fernandes dan kawan-kawan sangat rendah, hanya 24 persen. Lebih miris lagi, melawan 16 tim yang tidak terdegradasi musim ini, mereka hanya meraih 23 poin dari 87 poin maksimal. 

Jika hasil melawan tiga tim terbawah dihilangkan, United akan menjadi juru kunci Premier League. Sejak 26 Januari, satu-satunya kemenangan liga mereka adalah melawan dua tim yang sudah pasti terdegradasi, Ipswich Town dan Leicester City. 

Dengan sistem tiga poin untuk setiap kemenangan, United menuju rekor poin terburuk mereka sejak musim degradasi 1930-1931.

2. Rekor Kandang yang Sangat Menyedihkan

Performa di kandang sendiri, Old Trafford, menjadi salah satu noda paling memalukan. Dengan sembilan kekalahan kandang di Premier League musim ini, mereka menyamai rekor kekalahan kandang terbanyak dalam satu musim liga, yang sebelumnya terjadi pada musim 1930-1931, 1933-1934, dan 1962-1963. 

Secara keseluruhan, 17 kekalahan liga yang mereka derita adalah yang terbanyak dalam satu musim liga sejak musim 1973-1974 (20 kekalahan), di mana mereka juga terdegradasi ke divisi dua.

Lebih lanjut, Man United tertinggal terlebih dahulu dalam 19 dari 25 pertandingan liga di bawah Amorim (3 menang, 3 seri, 13 kalah). 

Di Old Trafford, mereka tertinggal 0-1 sebanyak 12 kali, hanya kalah dari Leicester City dalam catatan ini.

3. Persentase Kemenangan Terendah dan Tumpul di Depan Gawang

Sejak pertandingan pertama Amorim pada 23 November 2024, rekor Manchester United terus mengecewakan. 

Persentase kemenangan Amorim sebesar 24 persen adalah yang terburuk di antara semua manajer United sejak era Sir Alex Ferguson. 

Sebagai perbandingan, persentase kemenangan David Moyes yang dianggap gagal pun masih lebih baik, yaitu 50 persen.

Dari 25 pertandingan liga di bawah Amorim, Man United hanya meraih enam kemenangan, enam kali seri, dan menelan 13 kekalahan. 

Mereka juga kebobolan 41 gol, hanya kalah dari tiga tim yang terdegradasi dan Tottenham Hotspur dalam jumlah kebobolan. Rata-rata kebobolan mereka mencapai 1,6 gol per pertandingan dan hanya mencatatkan empat clean sheet.

Di lini serang, mereka juga tampil buruk, menjadi tim dengan rekor mencetak gol terburuk keenam di liga. 

Mereka gagal mencetak gol dalam 10 dari 25 pertandingan dan hanya mampu mencetak 30 gol. Dari 344 percobaan tembakan, hanya 107 yang tepat sasaran, menghasilkan rasio konversi yang sangat rendah. Mereka hanya lebih baik dari Leicester City dan Southampton. Secara statistik expected goals (xG), Man United menjadi tim dengan performa terburuk kedua di liga setelah Crystal Palace.

4. Final Liga Europa dan Masa Depan Ruben Amorim

Meskipun perjalanan di Liga Europa memberikan sedikit harapan dengan lolos ke final melawan Tottenham Hotspur pada 21 Mei mendatang, Amorim tidak yakin apakah bermain di Liga Champions musim depan adalah hal yang baik bagi timnya, mengingat performa buruk di liga.

"Saya tidak tahu apa yang terbaik, apakah bermain di Liga Champions atau tidak," ujarnya yang dikutip dari BBC Sport pada Senin (12/5/2025).

Bahkan, Amorim dan para pemainnya berdalih bahwa fokus yang lebih besar pada Liga Europa menjadi penyebab penurunan performa di liga. Dalam tujuh pertandingan terakhir liga, United hanya meraih dua poin, yang jika liga dimulai tujuh pertandingan lalu, akan menempatkan mereka di zona degradasi.

5. Posisi Paling Buruk di Klasemen

Situasi semakin suram karena dalam dua pertandingan terakhir liga Man United melawan Chelsea dan Aston Villa. Man United maksimal hanya bisa naik ke posisi ke-13 jika memenangkan dua laga itu.

Ini akan menjadi posisi terendah mereka di era Liga Primer, lebih buruk dari posisi kedelapan pada musim 2023-2024. Mereka juga dipastikan akan mencatatkan rekor poin terendah dalam satu musim Liga Primer, melampaui rekor sebelumnya, yaitu 58 poin pada musim 2021-2022.sinpo

Editor: Tarmizi Hamdi
Komentar: